ANTARAJAWABARAT.com,15/8 - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Prijo Soebiandono mengatakan tarif bus menjelang Lebaran nanti harus tetap sesuai aturan dan jangan ada yang memberikan tarif dengan harga tinggi atau melebihi batas aturan yang ada.
Kepada wartawan, di Bandung, Senin, Prijo mengatakan tidak akan ada kenaikan tarif bus di Bandung yang melebihi batas aturan yang berlaku hingga ada keputusan pemerintah terbaru.
Dikatakan Prijo, aturan tarif bus sudah ditetapkan dalam SK Gubernur dan peraturan Menteri Perhubungan yang ada.
"Penentuan tarif untuk Bus AKDP (Antar-Kota Dalam Provinsi) kelas ekonomi mengacu pada SK Gubernur No.2 tahun 2009 yakni, batas atas Rp141,1/Km/penumpang sedangkan untuk batas bawah Rp86,8/Km/penumpang," jelasnya.
Kemudian untuk peraturan Menhub, penentuan tarif untuk Bus AKAP (Antar-Kota Antar-Provinsi) kelas ekonomi sesuai KM No.1 tahun 2009 yaitu, batas atas Rp139/Km/penumpang sedangkan untuk batas bawah Rp86/Km/penumpang.
Selanjutnya untuk penentuan Bus Kecil AKDP sesuai SK Gubernur yang sama, batas atas Rp191 rupiah/Km/penumpang sedangkan untuk batas bawah Rp118/Km/penumpang.
Sementara itu, Dishub merencanakan 80 armada bus bantuan untuk di tempatkan di dua terminal utama Kota Bandung dengan total penyediaan bus mudik sebanyak 1.450 hingga 1.500 bus.
"Diperkirakan puncak arus mudik pada tanggal 27 Agustus (H-4) sehingga direncanakan total kendaraan yang dibutuhkan untuk memenuhi penumpang sekitar 1.450 hingga 1.500 bus," kata Prijo.
Dia mengatakan penambahan bus tersebut dimaksudkan untuk menjadi cadangan bila ada kekurangan armada sehingga diharapkan Dishub bisa mengantisipasi melonjaknya penumpang.
"Dari 80 bus tersebut terbagi untuk dua terminal, yakni untuk Terminal Leuwi Panjang disiapkan bus tambahan (cadangan reguler) 40 kendaraan sedangkan untuk Terminal Cicaheum disiapkan 20 bus cadangan dan 20 bus bantuan," jelas Prijo.
Meski begitu, lebaran di tahun 2011 ini, ia memprediksi bila jumlah penumpang justru akan menurun padahal bus yang disediakan lebih banyak.
"Perkiraan ini sesuai yang saya lihat dari cuaca atau musim saat ini, karena kemarau kemungkinan pemudik lebih memilih menggunakan kendaraan roda duanya masing-masing sehingga akan ada penurunan jumlah penumpang," paparnya.
Dikatakan Prijo, tahun 2010 lalu pun hanya terpakai 40 persen dari pengadaan bus yang disiapkan. "Apalagi musim kemarau seperti ini kemungkinan akan kurang dari 40 persen," katanya.***3***
(T.PSO-278/B/Y008/C/Y008) 15-08-2011 14:59:19
KADISHUB: TARIF BUS HARUS SESUAI ATURAN
Senin, 15 Agustus 2011 16:53 WIB