Jakarta (ANTARA) - Bio Farma berupaya menjamin ketersediaan vaksin COVID-19 untuk anak-anak berusia 6-11 tahun.
Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan Bio Farma sebagai pemilik izin edar dari vaksin COVID-19 Sinovac akan berupaya menjamin ketersediaan vaksin ini, pasca-diberlakukannya penggunaan vaksin untuk anak usia 6-11 tahun.
“Seperti pada pendistribusian vaksin sebelumnya, kami akan melakukan pendistribusian setelah program ini disahkan dan saat kami mendapatkan perintah pengalokasian dari Kementerian Kesehatan," ujar Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Sejak Januari sampai dengan Oktober 2021, untuk vaksin Sinovac saja Bio Farma telah mendistribusikan sebanyak 186,3 juta dosis ke seluruh Indonesia. Sedangkan untuk total vaksin COVID-19 yang sudah terdistribusi sejak Januari 2021 - akhir Oktober 2021 sebanyak 226,6 juta dosis.
Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menerbitkan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 6 hingga 11 tahun merujuk pada hasil penilaian keamanan dan kekebalan yang ditimbulkan terhadap COVID-19.
Penny mengatakan penerbitan izin penggunaan vaksin COVID-19 untuk anak menjadi hal yang urgen dilakukan mengingat saat ini sekolah mulai menerapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas.
Dalam laporan hasil uji klinik itu disebutkan bahwa efek samping yang muncul akibat vaksinasi serupa dengan kelompok anak usia 11 sampai 17 tahun yaitu sekitar 11 persen hingga 17 persen dari total subjek uji klinik.
Izin penggunaan vaksin Sinovac untuk anak usia 11 sampai 17 tahun sebelumnya sudah diterbitkan dan dinyatakan aman untuk digunakan.
Baca juga: BPOM: Vaksin Sinopharm dan Pfizer akan diizinkan untuk anak 6-11 tahun
Baca juga: BPOM terbitkan izin penggunaan vaksin Sinovac untuk anak 6 hingga 11 tahun
Baca juga: Menkes perkirakan vaksinasi usia 5 hingga 11 tahun dimulai awal 2022