"Rasa ingin berkumpul dengan teman, saudara, dan kolega membuat pelonggaran kegiatan masyarakat di PPKM level 2 menjadi kesempatan yang baik," katanya.
Pemilihan restoran pun sejauh ini terpantau paling digemari, kata dia, karena menyediakan fasilitas yang nyaman untuk mengobrol dengan ditemani makanan dan minuman sesuai selera.
Namun demikian, kata Yuno, pelanggan rata-rata telah memahami dan melaksanakan protokol kesehatan, baik memakai masker, cuci tangan sebelum masuk, cek suhu, ataupun aturan tempat duduk.
Hal itu karena usaha restoran salah satu yang paling terpukul atas situasi penyebaran COVID-19 yang mengharuskan pemerintah mengambil kebijakan PPKM Darurat.
Pengusaha restoran banyak merugi mengenai stok bahan baku yang tidak bisa terpakai dan operasional lain seperti kebersihan, mempertahankan karyawan atau harus mengurangi karyawan dan sebagainya.
"Protokol kesehatan juga mereka jaga, mereka memorable juga tentang itu, Bulan Juli, Agustus karena mereka habis tuh cash flow-nya saat itu," kata dia.
Baca juga: Pemkab Bogor luncurkan inovasi perpustakaan digital
Baca juga: Pemkot Bogor kaji penyusutan 2,8 persen IKM, ini penyebabnya
Baca juga: Pemkab Bogor luncurkan inovasi perpustakaan digital
Baca juga: Pemkot Bogor kaji penyusutan 2,8 persen IKM, ini penyebabnya