ANTARAJAWABARAT.com,26/6 - PT Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (Bank BJB) akan menggelar Rapat Uumum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa II pada 25 Juli 2011 dengan agenda perubahan Anggaran Dasar dan pengangkatan direksi dan komisaris.
"RUPS Luar Biasa II merupakan amanat dari RUPS luar biasa pertama yang digelar 28 Maret 2011 lalu, yakni menuntaskan agenda perubahan Anggaran Dasar (AD) serta pengangkatan direksi dan komisaris," kata Direktur Konsumer Bank BJB, Tatang Sumarna, di Bandung, Minggu.
Menurut dia, RUPS luar biasa 28 Maret lalu mengamanatkan untuk menggelar RUPS luar biasa selambat-lambatnya enam bulan dari RUPS yang digelar pada bulan ketiga 2011 itu.
Pembahasan tentang perubahan anggaran dasar dan pengangkatan direksi dan komisaris bank itu merupakan dua agenda yang tertunda pada RUPS luar biasa itu karena membutuhkan pembahasan lebih lanjut yang akan ditetapkan pada RUPS luar biasa kedua tahun ini.
"RUPS akhir Juli ini fokus ke dua agenda itu, diharapkan semuanya berjalan lancar," kata Tatang.
Terkait kandidat jajaran direksi Bank BJB ke depan, menurut Tatang semuanya memiliki peluang. Ia menegaskan tidak ada dikotomi kalangan ekternal maupun internal dalam proses penetapan jajaran direksi dan komisaris yang akan digelar itu.
Menurut Tatang, hasil yang disepakati dalam RUPS luar biasa II merupakan keputusan yang bisa memberikan sesuatu yang baru membawa Bank BJB lebih maju.
"Direksi dan komisaris yang disepakati para pemegang saham nanti merupakan sosok pemimpin yang bisa mendorong bisnis perseroan lebih berkembang pesat, mereka memberikan yang terbaik bagi Bank BJB," kata Tatang Sumarna.
Sementara itu, RUPS luar biasa pada 2011 yang salah satu agendanya penetapan direksi dan komisaris ini dinilai cukup strategis karena tepat setahun setelah Bank BJB melantai di pasar bursa dengan melepas 25 persen saham.
Bank pembangunan yang berkantor pusat di Jalan Naripan Kota Bandung itu merupakan melakukan IPO pada Juli 2010 lalu, sekaligus menjadi bank pembangunan daerah pertama di Indonesia yang "go public".
Sebelumnya, yang saat ini dipimpin H Agus Ruswendi tersebut melakukan "split out" Unit Usaha Syariah menjadi Bank BJB Syariah yang menjadi anak perusahaan bank itu.
Sementara dalam rangka ekpansi kredit, bank yang telah memiliki kantor di sejumlah kota di luar Jabar dan Banten tersebut meluncurkan obligasi senilai Rp2 triliun di awal 2011.
Kinerja Bank BJB pada triwulan I 2011 mencatat kenaikan laba 25,43 persen "year on year" (yoy) dari Rp280,24 miliar pada periode sama 2010 menjadi Rp351,49 miliar dengan total aset per Maret 2011 senilai Rp46,66 triliun atau meningkat 29,37 persen dari periode sama 2010 Rp36,07 triliun. ***5***
(S033/
Syarif A