ANTARAJAWABARAT,com, 18/6 - Mojang dan Jajaka Jawa Barat 2011 akan beradu akting berperan dalam drama musikal cerita khas Jawa Barat "Lutung Kasarung" yang digelar secara kolosal di Taman Budaya Jawa Barat, 28 Oktober-6 November 2011.
"Pagelaran drama musikal Lutung Kasarung merupakan salah satu pilot project di Jawa Barat untuk memberdayakan mojang dan jajaka Jabar ke dalam industri pariwisata secara nyata," kata Wakil Gubernur Jawa Barat H Dede Yusuf di Bandung, Sabtu.
Menurut Dede, pagelaran Lutung Kasarung itu merupakan terobosan untuk menjadikan para mojang dan jajaka tidak hanya diaktifkan dalam kegiatan formal dan ceremonial belaka, melainkan terjun langsung sebagai seniman dan pelaku industri pariwisata.
"Moka-moka yang tidak pernah menari dan menyanyi akan disiapkan selama empat bulan ke depan, sehingga mereka bisa memerankan perannya dengan baik," kata Dede Yusuf.
Pertunjukan yang didukung Yayasan Prima Ardian Tana dan Saung Angklung Udjo Bandung itu akan dipentaskan oleh 100 pemain yang terdiri dari anggota Mojang Jajaka Jawa Barat yang telah lulus audisi baik secara muskialisasi, seni tari dan seni peran.
Bentuk pertunjukan yang akan digarap oleh mojang jajaka, seniman dan generasi muda itu konsen terhadap nilai budaya lokal. Pertunjukan opera Lutung Kasarung ini merupakan sebuah kolaborasi seni peran, seni gerak dan seni tarik.
Pagelaran akbar seni budaya di bulan kesebelas tahun 2011 akan disutradarai oleh Didi Petet, naskah Eddy D Iskandar serta penata musik Ismet Ruchimat dari Samba Sunda.
Sementara itu cerita Lutung Kasarung merupakan cerita pantun, mengisahkan legenda masyarakat Sunda tentang perjalanan Sanghyang Guruminda dari Kahyangan yang diturunkan ke Buana Panca Tengah (bumi) dalam wujud seekor lutung (sejenis monyet).
Dalam perjalannya di bumi, sang lutung bertemu dengan puteri Purbasari Ayuwangi yang diusir oleh saudaranya yang pendengki yakni Purbararang.
Lutung Kasarung merupakan makhluk buruk rupa, yang akhirnya menjadi pangeran yang mengawini Purbasari, dan mereka memerintah di Keajaan Pasir Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu.
"Cerita ini mengandung filosofi lokal dengan nilai-nilai moral dalam narasinya. Dua nilai moral yang muncul yakni dampak negatif dari perilaku memandang rendah orang lain dan sifat pemaaf," kata penulis naskah Eddy D Iskandar.
Sementara itu Loetoeng Kasaroeng merupakan film pertama di Indonesia yang dirilit pada 1926 oleh NV Java Film Company dengan sutradara orang Belanda, G Kruger dan L Heuveldorp.
"Saat ini setelah 90 tahunan, diharapkan Lutung Kasarung yang dikemas dengan konsep saat ini diharapkan bisa go internasional. Saya harapkan 2012 nanti Lutung Kasarung bisa manggung di X-Planet Singapura dan di sejumlah negara lainnya," kata Wagub Dede Yusuf menambahkan.***6***
(S033)
Syarif A
MOJANG JAJAKA JABAR BERAKTING PERANKAN LUTUNG KASARUNG
Sabtu, 18 Juni 2011 16:38 WIB