ANTARAJAWABARAT.com, 2/6 - Pesawat Airbus A-320 milik maskapai pAir Asia melakukan terbang perdana dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Kuala Lumpur, Kamis.
Pada penerbangan komersial pertamanya dari Bandung itu, pesawat A-320 milik maskapai penerbangan tersebut "take off" dari Bandara Husein Sastranegara pukul 06.00 WIB dengan membawa 160 penumpang.
"Mulai Kamis (2/6) kami melayani rute Bandung - Kuala Lumpur dengan pesawat Airbus A-320. Bandung - Singapura juga menggunakan pesawat jenis yang sama, sehingga kapasitas angkut lebih besar," kata Corporate Comunication PT Indonesia Air Asia, Audrey.
Sementara itu, A-320 akan melayani dua jadwal penerbangan Bandung - Kuala Lumpur, dan satu jadwal penerbangan Bandung - Singapura.
Sedangkan rute lainnya Bandung - Pekanbaru, dan Bandung - Denpasar masih menggunakan pesawat Boeing 737-300.
"Rute lainnya masih menggunakan pesawat Boeing 737-300, dan secara bertahap akan diganti dengan pesawat A-320," kata Audrey.
Kehadiran pesawat Airbus A-320 di jajaran maskapai Air Asia itu, kata dia merupakan pesawat pengganti pesawat Boeing 737-300 yang selama ini melayani rute tersebut.
Penggunaan pesawat berdaya angkut 180 penumpang itu dilakukan setelah tuntasnya proses "overlay" landasan pacu Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Proses penebalan atau overlay landasan pacu Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung meninggikan jalur take off dan landing pesawat setinggi 7,5 centimeter sepanjang 2.220 meter.
"Dengan overlay itu memungkinkan pesawat berbadan leebar seperti A-320 bisa mendasat, sebelumnya pesawat itu belum bisa mendarat di bandara itu," katanya.
Peningkatan daya angkut tersebut, kata Audrey diharapkan bisa meningkatkan kapasitas penumpang di jalur internasional itu yang terus meningkat.
Meski kapasitas pesawat baru tersebut bisa mengangkut 180 penumpang, kata dia, namun untuk sementara kapasitas yang akan dipakai sekitar 80 persen dari kapasitas.
Disamping memiliki kapasitas lebih besar dibanding pesawat yang digunakan sebelumnya, kata Audrey, pesawat itu juga bisa melakukan efisiensi bahan bakar sekitar 15 persen.
(syarif)