Bengaluru (ANTARA) - Harga emas bertahan stabil di sesi perdagangan Asia pada Jumat pagi, karena investor menjauh dari membuat taruhan besar menjelang laporan penggajian non-pertanian AS yang dianggap penting untuk menentukan jadwal pengurangan stimulus Federal Reserve (Fed).
Harga emas di pasar spot stabil diperdagangkan di 1.755,83 dolar AS per ounce pada pukul 01.13 GMT, namun telah turun sekitar 0,3 persen sejauh minggu ini. Sementara emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.757,10 dolar AS per ounce.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enem mata uang utama lainnya melayang di bawah level tertinggi satu tahun. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Menurut survei terhadap para ekonom Reuters, data penggajian non pertanian (NFP) kemungkinan naik 500.000 pekerjaan pada September.
Ketua Fed Jerome Powell telah mengisyaratkan bulan lalu ada kesepakatan luas di antara pembuat kebijakan untuk mulai mengurangi pembelian aset bulanan bank sentral segera setelah November, selama laporan pekerjaan September "layak."
Pengurangan stimulus dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi mengangkat imbal hasil obligasi, yang diterjemahkan ke dalam peningkatan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar suku bunga.
Data pada Kamis (7/9/2021) menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun paling banyak dalam tiga bulan pekan lalu, menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja mendapatkan kembali momentum setelah perlambatan baru-baru ini.
Senat AS menyetujui undang-undang untuk sementara menaikkan batas utang pemerintah federal sebesar 28,4 triliun dolar AS dan menghindari risiko gagal bayar bersejarah bulan ini, tetapi menunda hingga awal Desember keputusan tentang obat pemulihan yang lebih tahan lama.
Baca juga: Harga emas datar di Asia karena dolar bertahan kuat jelang data pekerjaan AS
Baca juga: Harga emas menguat karena imbal hasil mundur, fokus ke data pekerjaan AS
Baca juga: Harga emas turun di Asia, tertekan kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi