Singapura (ANTARA) - Harga emas datar di perdagangan Asia pada Kamis pagi, karena dolar bertahan kuat ketika para investor menahan diri menjelang laporan penggajian AS yang diperkirakan akan memberikan petunjuk tentang alur waktu pengurangan pembelian aset Federal Reserve.
Emas di pasar spot datar diperdagangkan di 1.761,36 dolar AS per ounce pada pukul 01.18 GMT, sementara emas berjangka AS sedikit berubah diperdagangkan pada 1.763,10 dolar AS per ounce.
Dolar bertahan mendekati level tertinggi satu tahun yang tersentuh minggu lalu, membuat emas kurang menarik bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.
Semalam, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun dari tertinggi lebih dari tiga bulan, tetapi tetap di atas 1,5 persen.
Data penggajian non-pertanian (NFP) AS, yang akan dirilis pada Jumat (8/10/2021), diperkirakan akan menunjukkan peningkatan di pasar tenaga kerja, kriteria penting bagi Federal Reserve untuk mulai menarik dukungan era pandemi bagi perekonomian.
Pengurangan stimulus dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi mengangkat imbal hasil obligasi, yang diterjemahkan ke dalam peningkatan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar suku bunga.
Data pada Rabu (6/10/2021) menunjukkan bahwa data penggajian swasta AS meningkat lebih besar dari yang diperkirakan pada September karena infeksi COVID-19 mulai mereda, meningkatkan perekrutan di restoran dan bisnis kontak tinggi lainnya.
Senat AS tampaknya mendekati kesepakatan sementara untuk mencegah gagal bayar utang federal dalam dua minggu ke depan, setelah Demokrat mengatakan mereka mungkin menerima proposal Partai Republik untuk meredakan kebuntuan partisan yang mengancam ekonomi yang lebih luas.
Baca juga: Harga emas menguat karena imbal hasil mundur, fokus ke data pekerjaan AS
Baca juga: Harga emas turun di Asia, tertekan kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi
Baca juga: Emas jatuh 6,7 dolar terseret kenaikan imbal hasil AS dan "greenback"