Cianjur (ANTARA) - Pemkab Cianjur, Jawa Barat, masih masuk dalam penerapan PPKM level 2 karena penilaian pemerintah pusat terhadap pencapaian vaksinasi COVID-19 di Cianjur masih rendah.
"Indikator dapat turun dari level 2 ke level 1, maka pencapaian vaksinasi harus di angka 70 persen dosis pertama dan 60 persen untuk sasaran lansia," kata Bupati Cianjur Herman Suherman, Selasa.
Sedangkan pencapaian vaksinasi COVID-19 Cianjur, lanjutnya, saat ini baru mencapai 16,15 persen atau 309.611 orang dari target sebanyak 1,9 juta orang. Sehingga indikator baru tersebut, membuat Cianjur masih bertahan di level 2.
Ia mengatakan, saat ini tingkat penularan per minggu terus menurun hingga hanya 70 orang yang terpapar dibandingkan beberapa pekan sebelumnya mencapai ratusan orang, juga angka kematian akibat virus berbahaya tidak terjadi selama satu bulan terakhir.
"Kami juga menggencarkan tracing atau penelusuran, dari 30 ribu testing yang dilakukan positif rate hanya 0,5 persen. Untuk meningkatkan level tersebut, kita akan maksimalkan vaksinasi dengan harapan ditunjang ketersediaan vaksin dari pusat," katanya.
Namun pihaknya tetap berharap warga di berbagai wilayah di Cianjur, tetap menerapkan prokes ketat dan Adaptasi Kebisaan Baru (AKB) saat beraktivitas di luar rumah, meski sudah mendapatkan vaksinasi sekalipun.
"Meski masih di level 2, pemkab tetap berusaha untuk nol kasus dan Cianjur kembali ke zona hijau. Untuk mempertahankan hal tersebut, perlu bantuan semua pihak dan kalangan, sehingga berbagai kegiatan dapat kembali berjalan normal," katanya.
Baca juga: Warga Cianjur yang lumpuh usai divaksin berangsur dapat kembali berjalan
Baca juga: Pemkab Cianjur minta pengelola wisata terapkan larangan masuk anak di bawah 12 tahun