Bogor (ANTARA) - Tingket keterisian tempat tidur (BOR) pasien positif COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor, Jawa Barat saat puncaknya mencapai 87,1 persen dan hari Jumat ini sudah menurun jauh menjadi 29,4 persen.
Berdasarkan data Kesiapan Rumah Sakit Penanganan COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jumat, menyebutkan, BOR di 21 rumah sakit rujukan tersebut terisi 356 persen atau 29,4 persen dari 1.210 tempat tidur tersedia,
Dari 356 pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, kalau dicermati asalnya, berasal dari Kota Bogor ada 199 pasien atau 55,9 persen, dari Kabupaten Bogor 99 pasien atau 27,8 persen, serta dari Kota lainnya tercatat 58 pasien atau 16,3 persen.
Data BOR tersebut menurun jauh dibandingkan saat puncak pandemi COVID-19 di Kota Bogor, pada Kamis (1/7) yakni mencapai 87,1 persen.
Pada saat itu, jumlah tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 di 21 rumah sakit rujukan ada 1.006 tempat tidur dan terisi 884 pasien atau 87,9 persen.
Dari 884 pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, berasal dari Kota Bogor 432 pasien atau 48,9 persen, dari Kabupaten Bogor 267 pasien atau 30,2 persen, serta dari Kota lainnya 193 pasien atau 21,3 persen.
Wali Kota Bogor, Bima Arya, menuturkan, semua indikator penanganan COVID-19 di Kota Bogor sudah membaik dan kasus positif COVID-19 sudah jauh menurun dibandingkan pada saat puncaknya.
Menurut Bima Arya, pada puncaknya yakni pada akhir Juni hingga awal Juli lalu, kasus positif harian COVID-19 bisa mencapai 600-an kasus, tapi saat ini hanya sekitar 100 kasus atau malah di bawah 100 kasus.
BOR pasien COVID-19 di rumah sakit juga sudah menurun jauh menjadi 29,4 persen. "Dari jumlah itu, tidal semuanya berasal dari Kota Bogor. Ada juga pasien yang berasal dari Kabupaten Bogor dan daerah lainnya," katanya.
Namun, Bima Arya juga mengingatkan, bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir, sehingga semua yang berada di Kota Bogor agar tetap menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan air sabun, menjaga jarah, membatasi kegiatan, dan menghindari kerumunan.
Baca juga: Bogorhitz sebagai platform pasar digital diapresiasi Menkop-UKM
Baca juga: UMKM Kota Bogor pasarkan produk secara digital lewat bogorhitz