Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Pusat perbelanjaan Sentral Grosir Cikarang (SGC) di Jalan RE Martadinata Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai beroperasi kembali hari Kamis ini setelah tutup sebulan lebih sejak 3 Juli 2021 akibat kebijakan PPKM.
Manager Building SGC Deny mengatakan hari ini menjadi operasional perdana sejak PPKM Darurat fase Level 4 diterapkan di Kabupaten Bekasi.
"Ini kabar gembira buat pedagang, kami, dan warga untuk kembali melakukan transaksi penjualan maupun memenuhi kebutuhan masyarakat Cikarang dan masyarakat Kabupaten Bekasi," kata Deny di SGC, Kamis.
Dia mengatakan warga yang hendak memasuki SGC diwajibkan mengakses apliasi PeduliLindungi serta telah divaksin. Setelah itu mereka diminta melakukan scan barcode yang sudah disiapkan di akses masuk SGC.
Pengunjung yang belum divaksin tetap bisa masuk ke SGC dengan syarat mampu menunjukkan hasil tes usap antigen yang dilakukan maksimal satu hari sebelumnya atau hasil tes usap PCR maksimal dua hari.
"Syarat lainnya umurnya harus 12 tahun ke atas sampai maksimal 70 tahun. Pengunjung dan pedagang harus tetap mematuhui protokol kesehatan ketat," katanya.
SGC menyiagakan 15 petugas dengan tugas membantu pengunjung maupun pemilik kios yang terkendala saat menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Pihaknya juga sudah melakukan uji coba pembukaan sebelum memutuskan membuka operasional pada hari ini.
Pengelola SGC juga membatasi pengunjung sebanyak 50 persen dari total kapasitas 30.000 pengunjung dengan jam operasional mulai pukul 10.00-20.00 WIB.
"Jadi kapasitas maksimalnya 15 ribu pengunjung, tapi per 30 menit sirlukasi pengunjung di dalam itu maksimal 2.354 orang," ucapnya.
Deny mengaku belum seluruh aktivitas dibuka di SGC. Toko emas, pakaian, elektronik, dan pusat kuliner telah dibuka seluruhnya namun bioskop dan wahana permainan anak belum beroperasi.
"Untuk resto kapasitas dine in hanya 25 persen dan dibatasi waktu maksimal 30 menit," kata dia.
Salah satu karyawan toko Nina (33) mengaku bersyukur atas operasional SGC. Penjaga toko pakaian itu dirumahkan pemiliknya selama dua bulan hingga memutuskan pulang kampung akibat tidak memiliki pendapatan.
"Alhamdulillah sudah dibuka, bisa jualan lagi. Sudah dua bulan tidak bantu jualan. Kemarin pas tutup tidak dikasih gaji, diam saja di rumah saudara terus satu bulanan berikutnya pulang kampung," katanya.
Baca juga: Warga Bekasi desak pemerintah normalisasi Kali Jambe cegah banjir
Baca juga: PLN jamin pasokan listrik di sentra vaksinasi covid Wibawa Mukti Bekasi