Jakarta (ANTARA) - Grand Prix Hungaria akhir pekan ini siap memanaskan kembali persaingan Red Bull dan Mercedes setelah Lewis Hamilton merebut kemenangan kontroversial di Silverstone berkat nasib malang Max Verstappen.
Insiden senggolan kedua pebalap di tikungan Copse menjadi sorotan media di berbagai belahan dunia sepanjang pekan lalu dan timbul bermacam opini tentang siapa yang salah dan siapa yang benar.
Di saat Hamilton merayakan kemenangan ke-99 dalam kariernya itu meski mendapat penalti sepuluh detik, Verstappen masih berada di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis, beruntung sang pebalap Belanda itu lolos dari cedera serius dan fit untuk kembali balapan di Hungaroring akhir pekan ini.
Hamilton merasa dirinya tak bersalah, sedangkan Verstappen dibuat berang dengan insiden tersebut belum lagi melihat selebrasi 'tak pantas' sang juara dunia tujuh kali itu serta di akhir lomba mendapati keunggulan 33 poin sebagai pemuncak klasemen dipangkas menjadi delapan poin saja.
"Hungaria akan menjadi tantangan berbeda untuk mobil kami dan tim serta kami akan sangat termotivasi untuk mempertahankan pimpinan kejuaraan," tulis bos tim Red Bull Christian Horner di kolom laman resmi timnya.
"Max tidak akan berlarut-larut dengan Silverstone dan ingin tampil terbaik di trek. Dia sangat bertekad untuk mengesampingkan insiden itu dan menggunakannya sebagai motivasi tambahan hingga akhir musim, demikian pula kami."
Red Bull pun telah melayangkan surat kepada pengawas balapan untuk meninjau kembali tabrakan antara Hamilton dan Verstappen tersebut.
Sementara itu, ruang steward atau pengawas balapan kali ini akan terlarang bagi seluruh anggota tim demi menjaga independensi dan menjauhkan intervensi ketika melakukan penilaian.
Hal itu dipicu setelah bos tim Mercedes Toto Wolff mengontak race director Michael Masi pascainsiden di Silverstone untuk melihat email yang ia kirimkan. Masi kemudian menyuruh Wolff naik ke ruang steward saat mereka menginvestigasi tabrakan itu, dan Horner tak lama berselang mengikuti langkah Wolff untuk memastikan pandangan Red Bull terwakili.
Horner tak senang dengan apa yang dilakukan Wolff dan menyatakan bahwa steward seharusnya tak mendapat intervensi.
"Selama 16 setengah musim saya menjadi kepala tim, saya tidak pernah memasuki ruang steward di tengah balapan atau sesi," kata Horner. "Itu seperti sedikit mencoba melobi juri ketika mereka membuat keputusan final."
FIA kini memastikan ke depannya lobi-lobi semacam itu tidak akan mendapat toleransi karena bisa memberi tekanan kepada steward dalam membuat keputusan.
Di saat Red Bull dan Mercedes bersaing sengit, Ferrari bisa menjadi gangguan di Hungaroring.
Tim kuda jingkrak tampil sangat kompetitif di Monako, dan Hungaroring memiliki sejumlah karakteristik serupa dengan sirkuit jalanan Monte Carlo yang sempit dan berliku kendati memiliki lebih sedikit tikungan lambat.
Charles Leclerc dan Carlos Sainz telah menunjukkan betapa kompetitif mobil mereka di Silverstone, dengan ban yang tepat mereka bisa memberi persaingan berarti bagi dua tim teratas.
Bahkan bos tim Mercedes Toto Wolff mengakui Ferrari belakangan ini sangat cepat.
"Hungaroring adalah sirkuit dengan downforce tinggi, sempit dan berliku. Hampir seperti versi besarnya trek go-kart," kata Wolff di laman resmi Mercedes.
"Hungaria akan menjadi makhluk buas yang berbeda dibandingkan dengan balapan terakhir, dan ini adalah trek yang akan lebih cocok bagi kompetitor kami, tapi kami akan mengerahkan yang terbaik."
Wolff berharap Hamilton, yang telah delapan kali meraih kemenangan di Hungaria, lebih banyak dari siapapun, mampu merestorasi momentum kemenangan Mercedes berbekal performa gemilangnya di Silverstone dan juga Valtteri Bottas sebagai pendulang poin untuk membantu Silver Arrow merebut posisi puncak klasemen sebelum jeda musim panas.
Mercedes saat ini memangkas jaraknya menjadi empat poin dari Red Bull di klasemen konstruktor.
"Lewis berada dalam performa luar biasa di Silverstone dengan kebangkitan yang brilian di depan pendukung tuan rumah setelah penalti," kata Wolff.
"Itu juga akhir pekan yang kuat bagi Valtteri dengan kerja sama tim dan kecepatan yang baik, yang mampu memotong margin di kedua klasemen."
Wolff juga telah merasakan paruh pertama musim yang sangat ketat saat tim rival Red Bull mampu meraih lima kemenangan beruntun.
"Kami ingin memastikan kami menuju jeda dengan posisi yang baik sebelum mendapat kesempatan untuk mengisi ulang, mencatat semua yang terjadi sejauh ini dan kemudian kembali bertarung di paruh kedua musim ini."
Baca juga: Lewis Hamilton puji sportifitas Valtteri Bottas
Baca juga: Lewis Hamilton akhirnya juarai GP Inggris untuk kedelapan kali