Garut,21/12 (ANTARA) - Universitas Garut (Uniga) kembali mewisuda sebanyak 472 orang dari berbagai program; Program Diploma, Sarjana, dan Program Magister. Dari jumlah tersebut 87 orang diantaranya memperoleh nilai dengan Indeks Prestasi Kumulatif Cumlaude. Sejak berdiri tahun 1973 dengan Sekolah Tinggi dan fakultas yang kemudian menjadi Universitas Garut tahun 1998, telah menghasilkan 13.808 alumni. Mereka telah
terserap di lingkungan pemerintahan, pembangunan dan pengembangan kemasyarakatan di berbagai bidang kehidupan.
Meski demikian, seperti disampaikan Rektor Uniga, Prof. Dr. H. Endang Soetari Ad,
M.Si, jumlah tetrsebut dipandang belum sepadan dibandingkan dengan kebutuhan sumber daya manusia untuk akselerasi pembangunan pada saat bangsa menghadapi tantangan global dan nasional yang semakin kompleks.
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini, dalam orasi ilimiah yang dibacakan Deputi Bidang Pengembangan SDM, menyebutkan hingga kini (RPHJM 2010-2014) masih terdapat 183 daerah tertinggal, 70 % (128 kabupaten) diantaranya berada di Kawasan Timur Indonesia, dan 30 % (55 Kabupaten) berada di Kawasan Barat Indonesia.
Dijelaskan, 6 kriteria daerah tertinggal, yaitu : aspek ekonomi, SDM, ketersediaan
infrastruktur, aksesibilitas, kemampuan keuangan daerah, dan aspek karakteristik daerah. Dari 183 daerah tertinggal, terdapat 27 kabupaten di daerah perbatasan, dari jumlah tetrsebut, 14 kabupaten diantaranya memiliki 52 pulau terluar. Sementara, dari 156 kabupaten non perbatasan, 9 kabupaten diantaranya memiliki pulau terluar, dan yang berpenghuni hanya 25 pulau dengan total penduduk sekitar 71,431 jiwa.
Meski demikian terdapat potensi yang ada belum terkelola dengan maksimal, maka terkait dengan permasalahan pengeleolaan sumber daya alam di daerah tertinggal , merupakan
peluang usaha bagi para pencari kerja baru, termasuk lulusan Uniga. Ia menyatakan keanekaragaman suber daya hayati dan non hayati ini dapat menjadi peluang bagi pengembangan riset baik untuk kepentingan sains maupun untuk kebutuhan masyarakat dewasa ini.
Ia berharap Uniga dapat mengambil peran yang lebih besar untuk penegmbangan potensi sumber daya alam terutama di daerah tertinggal di Jawa Barat, ayiotu Kabupaten Garut
dan Kabupaten Sukabumi.”Kami mendorong dan memfasilitasi para periset untuk melakukan kegiatan pengkajian atu riset ilmiah termasuk peran pemberdayaan masyarakat melalui fungsi Pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tridarma Perguruan Tinggi”, pungkasnya.
Sementara itu Bupati Garut H. Aceng H.M. Fikri, S.Ag, saat memberikan sambutan pada acara
Wisuda dan Dies Natalis ke-12, di Halaman Kampus Uniga, Jalan Raya Samarang, Selasa (21/12), mengharapkan Uniga dapat tampil untuk menjadi pelopor dan memberikan teladan, termasuk agar dengan prinsip dasar nilai dan jati diri yang telah dimiliki oleh Uniga, seluruh sivitas akademikanya berkenan untuk turut meningkatkan pengabdian dan perannya dalam membangun daerah kita yang masih tertinggal.Wisuda yang dihadiri dari jajarabn Kopertis Wilayah IV, Kopertais Wilayah II, dan para dosen, ditandai dengan penandatangan MoU antar Universitas Garut dengan Indonesia Power, KONI dan KADIN dalam rangka menjalin kemitraan dan kerja sama program di bidang community evelopment, olah raga dan kewirausahaan.
Yanyan AS
Uniga Wisuda 472 Orang Di Acara Dies Natli ke-12
Kamis, 23 Desember 2010 16:15 WIB