Tasikmalaya, 23/12 (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin menyatakan Muhammadiyah merupakan sebuah organisasi dan jangan dijadikan sebagai agama.
"Muhammadiyah hanyalah sebuah organisasi, Muhammadiyah bukan agama, maka jangan menjadikannya sebagai agama," katanya dalam sambutan pembukaan Musyawarah Wilayah Jabar, Muhamamdiyah ke-19 di lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Kamis.
Di tengah-tengah warga Muhammadiyah se-Jawa Barat, tokoh masyarakat itu, Din berharap masyarakat yang tergabung dalam organisasi Muhammadiyah tidak menjadikan Muhammadiyah sebagai agama yang dikhawatirkan agama Islam ada dibawahnya.
Keberadaan Muhamamdiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, dijelaskannya sebagai alat sarana perjuangan dakwah dalam menegakan dan menjunjung tinggi agama Islam.
"Maka saya menyatakan untuk meluruskan niat, jangan mencari lain di Muhammadiyah kecuali ridho Allah SWT," kata Din yang dalam kesempatan itu dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Wali Kota Tasikmalaya, Syarif Hidayat dan tokoh masyarakat Tasikmalaya.
Sedangkan keberadaan Muhammadiyah, kata Din, sebagai upaya dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa Indonesia seperti dalam mengentaskan kebodohan, kemiskinan, dan mencerdaskan masyarakat.
Ia menegaskan Muhammadiyah bukan sebagai penimbul masalah, melainkan bagian dari masalah sehingga bersama-sama untuk menyelesaikan berbagai persolan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
"Dimana Muhammadiyah lahir harus menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat," katanya.
Dalam musyawarah wilayah Muhammadiyah tingkat Jabar, diharapkan Din warga Muhammadiyah harus tetap memperjuangkan menegakan agama Islam agar lebih maju.
"Cukup banyak perkembangan yang terjadi di Muhammadiyah, tetapi ingin saya sampaikan itu belum cukup, jangan merasa puas, warga Muhammadiyah harus memiliki kegairan menegakan agama, kegairahan memajukan agama Islam," katanya.
Sementara itu Ketua PW Muhammadiyah Jabar, Dadang Kahmad, mengatakan seluruh warga Muhammadiyah harus memiliki pemikiran berubah menjadi lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan.
Dijelaskannya Muhammadiyah bergerak pembaruan dalam kemajuan dinamisasi keagamaan aqidah dan ibadah, diantaranya dengan dakwah menyelesaikan permasalahan sosial, politik, ekonomi, budaya hukum, atau pendidikan dan dimensi lainnya.
"Bergerak kemajuan inilah Muhammadiyah dapat mengantarkan organisasi besar di Indonesia khususnya Jabar," katanya.***4***
Feri P