Cibinong, Bogor (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat total investasi di wilayahnya mencapai Rp9,1 triliun dari berbagai sektor.
"Itu jumlah total investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dari berbagai sektor," ungkap Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani di Cibinong, Bogor, Kamis (22/7).
Menurut dia, angka investasi yang tercatat hingga akhir tahun 2020 itu diperoleh BPS dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bogor.
Sektor dengan jumlah investasi tertinggi ada pada perdagangan dan reparasi yang mencapai Rp2,1 triliun, dengan jumlah 20 proyek. Kemudian, terbesar kedua yaitu sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi senilai Rp1,5 triliun dengan jumlah 73 proyek.
Jika diklaster berdasarkan jenis asal investasinya, penanaman modal asing tercatat lebih banyak dengan nilai Rp4,7 triliun, dibandingkan penanaman modal dalam negeri yang senilai Rp4,3 triliun.
Sementara itu, Bupati Bogor, Ade Yasin berjanji akan mengawal kemudahan berinvestasi di wilayahnya, demi melakukan pemulihan ekonomi imbas dari pandemi COVID-19.
"Saya akan selalu mengawal kondusifitas iklim investasi di Kabupaten Bogor. Saya juga selalu berpesan kepada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, mari kita bantu para investor dengan mempermudah perizinan," ujarnya.
Menurut dia, di masa pandemi, Pemkab Bogor perlu membuka pintu seluas-luasnya untuk para investor. Bukan hanya di Kabupaten Bogor, bahkan seluruh dunia menurutnya tengah mengalami permasalahan ekonomi yang sama, banyak perusahaan yang gulung tikar, pengurangan karyawan hingga PHK.
"Jadi anggap mereka (investor) itu datang kesini itu tidak punya uang, kita bantu mereka. Setelah berdiri kan ada pajak, ada retribusi dan lain-lain sehingga akhirnya pengusaha, masyarakat, dan pemerintah mendapat manfaatnya," kata Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Ia menyebutkan bahwa kondisi perekonomian di Kabupaten Bogor masih terbilang kondusif, meski memiliki tantangan untuk memajukan ekonomi.
Baca juga: Pemkab Bogor masih larang makan di tempat pada perpanjangan PPKM
Baca juga: Pemkab Bogor siapkan Rp60 miliar untuk insentif nakes