Jakarta (ANTARA) - Sekolah Vokasi IPB University mempunyai cara tersendiri dalam mengajak mahasiswanya tetap produktif dan inovatif meski harus belajar secara daring akibat pandemi yakni dengan mengajarkan mereka untuk menghasilkan buku elektronik (E-book).
"Kami menerapkan metode pembelajaran yang bersifat project-based learning (PBL). Ini merupakan ciri khas Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV)," ujar Dekan Sekolah Vokasi IPB University Arif Daryanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Proses pembelajaran ini dikemas dalam diskusi bertajuk "Proses Kreatif Penyusunan E-book Bagi Pemula". Dalam diskusi itu IPB University menggandeng Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPTP), dan Kementerian Pertanian.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari proses pembelajaran pada mata kuliah Aplikasi Desain Grafis pada Program Studi Manajemen Informatika, Sekolah Vokasi IPB University.
"Dari kegiatan ini, ada 40 E-book hasil kolaborasi SV IPB University dengan BBP2TP. Mereka yang terlibat dalam pembuatan e-book ini adalah 31 penyuluh, 105 mahasiswa, 16 orang asisten dosen, dan praktisi serta 12 orang dosen yang berasal dari empat Program Studi, yaitu Manajemen Informatika, Manajemen Industri, Teknik Komputer dan Ekowisata," kata dia.
Menurutnya, pembelajaran di PTV berbeda dengan pendidikan akademik. Pendidikan di PTV lebih bercorak pada pembelajaran yang bersifat 'Hands On' atau 'Experiential Learning'. Kurikulum di PTV juga didesain sesuai dengan perkembangan kebutuhan industri, dunia usaha, dan dunia kerja.
"Karya E-book ini sangat membanggakan karena pembelajaran yang bersifat daring pun dapat melahirkan inovasi berupa karya e-book yang mendukung tercapainya learning outcome mereka," kata dia.
Sementara itu, Kepala Program Studi Manajemen Informatika Sekolah Vokasi IPB University Sofiyanti Indrasari menyatakan mata kuliah dengan konsep pembelajaran berbasis proyek (PBL) ini dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan mitra.
"Kerjasama yang saling memberikan manfaat bagi semua pihak. Misalnya seperti kegiatan hari ini, program studi dapat mengimplementasikan PBL, mitra mendapatkan layanan berupa pembuatan produk dan mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja saat kuliah untuk menambah record pada portofolionya," kata dia.
Di sisi lain Kepala BBP2TP, Fery Fahrudin Munier mengatakan bahwa E-book ini sebagai bahan literasi para pengguna informasi. Tujuannya, untuk mendukung proses diseminasi dan penyebaran inovasi teknologi pertanian melalui pendekatan digital.
"Harapannya, penyebarannya dapat lebih masif guna kemanfaatan yang lebih luas. Melalui kerjasama kegiatan ini, dapat mewujudkan merdeka belajar melalui pendekatan digital," kata dia.
Pada pembelajaran itu, ditentukan tiga E-book terbaik dan satu E-book terfavorit. Pemenang terbaik pertama dan juga juara favorit diraih oleh Irrana Vernadian Naillafatich, Yudhitia Rizki Mulyono, dan Ruli Alqodri Musthafa. Mereka mengangkat tema Ebook "Petani Milenial, Petani Tidak Harus Kotor" dan dibimbing oleh penyuluh Margaretha dan Ekayujaya.
Pemenang kedua terbaik diraih oleh Fadhel Muhammad, Dhila Aprilianti, dan M. Luthfi Yustisyia dengan tema E-book "Budidaya Tanaman Anggur". Mereka dibimbing oleh penyuluh Raden Mohammad Farhan AS dan Ume Humaedah.
Pemenang ketiga terbaik diraih oleh Fatin Nabilah Umar, Deny Nurkhaedi Ramadhani, dan Eni Ernawati dengan tema "Budidaya Talas Jepang". Mereka dibimbing oleh penyuluh Elya Nurwullan dan Ayu Vadia Putri.
Baca juga: Dosen IPB beri pelatihan pengembangan produk teh krisan bagi petani Cianjur
Baca juga: Kemendikbud dengan IPB bahas pentingnya regenerasi pola pikir petani
Baca juga: IPB sebut pendidikan vokasi tingkatkan kualitas SDM sesuai industri