Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo berharap setelah pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong bagi pekerja vaksinasi COVID-19 bisa mencakup sedikitnya 70 juta warga pada September 2021.
"Kita berharap bulan Agustus atau maksimal September sudah mencapai jumlah kurang lebih 70 juta yang divaksin," katanya saat meninjau pelaksanaan program Vaksinasi Gotong-Royong di kompleks PT Unilever Indonesia Tbk di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa.
Presiden berharap kurva kasus penularan COVID-19 sudah turun pada Agustus-September dan industri bisa kembali berproduksi secara normal.
Ia juga mengemukakan bahwa proses pengadaan vaksin COVID-19 tidak mudah mengingat 215 negara di dunia berebut untuk mendapatkan pasokan.
Presiden bersyukur pemerintah bisa memperoleh pasokan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong-Royong tahap pertama bagi para pekerja di sektor usaha dan industri.
Program Vaksinasi Gotong-Royong tahap pertama dilaksanakan serentak di 18 perusahaan. Dalam program vaksinasi tersebut, perusahaan menyediakan pelayanan vaksinasi gratis kepada pekerja dan pengelola perusahaan.
Pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta penduduk Indonesia dalam upaya mewujudkan kekebalan kelompok terhadap COVID-19.
Dalam pelaksanaan vaksinasi tahap I dan II, pemerintah menyasar 40.349.049 orang yang meliputi sumber daya manusia bidang kesehatan, warga lanjut usia, dan petugas pelayanan publik.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Senin sore (17/5), jumlah warga yang sudah dua kali mendapat suntikan vaksin atau telah selesai menjalani vaksinasi total 9.066.982 orang dan warga yang sudah mendapat suntikan pertama vaksin COVID-19 total 13.803.055 orang.
Baca juga: Presiden harap vaksinasi dorong pertumbuhan ekonomi kuartal II 7 persen
Baca juga: Presiden Jokowi harap industri lebih produktif setelah vaksinasi gotong royong
Baca juga: Presiden tinjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada pekerja di Bekasi