Soreang, 23/9 (ANTARA) - Komite Peduli Jawa Barat Kabupaten Bandung meminta masyarakat mengawal pemberian bantuan, baik dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten karena khawatir dipolitisir sejumlah oknum pejabat tidak bertanggungjawab.
Ketua LSM Komite Peduli Jawa barat (KPJB) Kabupaten Bandung, Lili Muslihat kepada pers di Bandung, Kamis, mengatakan munculnya kekhawatiran tersebut karena momennya bertepatan dengan Pilkada 2010 Kabupaten Bandung putaran kedua pada Oktober mendatang.
Lili menyarankan, bantuan tersebut sebaiknya diberikan oleh pimpinan sektor masing-masing agar tidak sampai dipolitisir oknum tertentu untuk memenangnkan salah satu pasangan calon bupati/wakil bupati.
"Kalau bantuan yang akan diturunkan itu berada pada sektor masing-masing, sangat kecil kemungkinan bantuan diarahkan seolah datang dari pasangan calon tertentu," kata Lili.
Selain mengajak untuk mengawasi bersama, Lili juga menyarankan semua petugas yang akan memberikan bantuan kepada masyarakat tersebut netralitasnya teruji pula, untuk menjamin tidak adanya penguasaan atas perjuangan tim sukses pasangan tertentu.
Media massa juga, kata Lili, harus melek dan selalu melakukan kontrol sosial agar pihak pelaksana penyaluran bantuan kepada masyarakat tetap merasa diawasi semua pihak, sehingga tidak ada kesempatan untuk menyalahgunakannya.
"Saya yakin dengan kondisi ril inilah seluruh elemen harus melek termasuk media massa untuk senantiasa mengontrol penyaluran bantaun itu," ujar Lili.
Menurut beberapa sumber, sejumlah bantuan yang berasal dari Pemerintah Kabupaten Bandung dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu akan diberikan kepada masyarakat awal Oktober mendatang, beberapa hari menjelang pemungutan suara Pilkada 2010 Kabupaten Bandung.
Bantuan tersebut, antara lain untuk para korban puting beliung Kelurahan Jelekong, banjir Kelurahan/Kecamatan Baleendah, gempa di beberapa kecamatan, serta bantuan untuk para guru diniyah Kabupaten Bandung.***1***
(U.pso-156/C/Y008/Y008) 23-09-2010 21:34:58
KPJB AJAK MASYARAKAT KAWAL PEMBERIAN BANTUAN
Jumat, 24 September 2010 6:27 WIB