Kupang (ANTARA) - Pemerintah Jawa Barat menyalurkan dana senilai Rp1 miliar untuk membantu penanganan korban bencana badai Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
"Pak Gubernur (Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, red) bersama jajaran pemerintah menyampaikan duka cita mendalam bagi para korban bencana di NTT," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan di Kupang, Rabu.
Dani Ramda mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan langsung bantuan bencana senilai Rp1 miliar yang diterima Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang.
Pemerintah Jawa Barat berharap sumbangan dana ini dapat digunakan untuk membantu meringankan beban para korban bencana Seroja agar NTT bisa bangkit kembali memulihkan dampak bencana.
“Walaupun tidak seberapa, namun kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban para korban bencana dan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dari kami warga Jabar kepada saudara-saudara di NTT," katanya.
Sementara itu, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat menyatakan terima kasihnya kepada Gubernur dan jajaran pemerintah provinsi Jawa Barat atas bantuan dana untuk mendukung pemulihan dampak bencana di NTT.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat NTT serta saya pribadi, tolong sampaikan salam dan terima kasih kami kepada Kang Emil (sapaan akrab Gubernur Ridwan Kamil) dan saudara-saudara kami masyarakat Jawa Barat atas kepedulian, perhatian donasi ini," katanya.
Ia mengatakan bantuan ini tentu sangat berarti bagi masyarakat NTT. Ia pun mendoakan Gubernur Ridwan Kamil beserta jajaran pemerintahannya agar selalu diberi kesehatan untuk terus memberikan pelayanan kepada masyarakat Jawa Barat.
Posko Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Badai Seroja Pemerintah Provinsi NTT mencatat hingga Ahad (18/4), jumlah pengungsi bencana badai Seroja di NTT mencapai sebanyak 85.168 orang dari total terdampak 473.909 orang.
Sedangkan jumlah korban meninggal tercatat sebanyak 181 orang, sebanyak 225 orang mengalami luka-luka dan sedang dirawat, serta 48 orang yang masih hilang.*
Baca juga: Indeks minat baca masyarakat Jawa Barat menurun
Baca juga: Jawa Barat siap gelar Bubos 2021 serentak di 27 kabupaten/kota