Bandung (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jawa Barat mencatat indeks minat membaca masyarakat mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir.
Kepala Dispusipda Jawa Barat Ahmad Hadadi mengatakan penurunan indeks minat baca itu disebabkan berbagai faktor. Salah satunya, kata dia, karena adanya pandemi COVID-19 yang membatasi gerak masyarakat berkunjung ke perpustakaan.
"Ukuran indeks baca itu merupakan penggabungan antara budaya baca, pemanfaatan sarana prasarana perpustakaan, dan lama durasi kebiasaan membaca masyarakat," kata Ahmad di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Penurunan minat membaca itu, menurutnya, terlihat dari angka indeks minat baca yang turun. Pada tahun 2016, indeks minat baca itu berada di angka sekitar 66, sedangkan pada saat ini angka indeks minat baca warga Jawa Barat turun menjadi 61,49.
Dia menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan adanya penurunan itu di antaranya karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan pembangunan sarana dan prasarana perpustakaan.
Lalu perilaku masyarakat yang kini lebih gemar membaca ataupun melihat media sosial melalui gawainya masing-masing. Karena, kata dia, tingkat masyarakat Jawa Barat menggunakan media sosial pun cukup tinggi.
Kemudian adanya pandemi COVID-19 juga berpengaruh terhadap jumlah aktivitas membaca masyarakat secara formal di perpustakaan berdasarkan penghitungannya.
"Karena kunjungan ke perpustakaan juga kita hitung, itu kan masuk ke perilaku membaca ya, jadi berkurang karena memang kami juga sebelumnya pelayanannya tertutup," kata dia.
"Tapi sekarang sudah dibuka dengan pembatasan, baru 50 persen, belum maksimal," tambahnya.
Dengan penurunan tersebut,menurutnya kini indeks minat membaca masyarakat Jawa Barat berada di bawah DKI Jakarta, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Adapun sejauh ini ia memastikan protokol kesehatan COVID-19 diterapkan dengan ketat di Perpustakaan Dispusipda Jawa Barat yang berada di Jalan Kawaluyaan, Kota Bandung.
Para pengunjung yang datang ke perpustakaan, kata dia, akan dibatasi hanya bisa berkunjung selama 30 menit. Selain itu, menurutnya petugas juga bisa melayani pencarian buku untuk meminimalkan mobilitas.
Baca juga: Tingkatkan minat baca, Pemkab Bekasi sediakan 1.774 buku digital
Baca juga: Balada Emperan Pustaka Indramayu keliling tingkatkan minat baca