Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengevaluasi uji coba pembelajaran tatap muka tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) untuk memastikan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan yang dikhawatirkan bisa menyebabkan penularan COVID-19.
"Kami akan terus melakukan evaluasi terkait kekurangan-kekurangannya apa saja sehingga nanti pada saatnya pembelajaran di tahun ajaran baru betul-betul sudah siap," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman usai meninjau pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 1 dan 2 Garut, Selasa.
Wabup bersama tim dari Dinas Pendidikan Garut melakukan peninjauan hari kedua pembelajaran tatap muka, sebelumnya hari pertama sudah meninjau sejumlah sekolah tingkat SMP maupun SD di Garut.
Helmi dalam peninjauannya itu ingin melihat langsung kondisi sekolah, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi apa saja yang menjadi kekurangan dan harus diperbaiki agar sesuai dengan protokol kesehatan.
Hasil peninjauannya itu, kata Helmi, secara keseluruhan sekolah tingkat SMP sudah cukup baik menerapkan protokol kesehatan dan fasilitas lainnya dalam menunjang pencegahan wabah COVID-19 seperti menyediakan tempat cuci tangan yang banyak dan mengatur jarak antarsiswa.
"Semuanya telah memenuhi standar protokol kesehatan walaupun masih banyak yang harus dibenahi, contohnya hampir semua ruangan ventilasinya masih perlu pembenahan," katanya.
Sedangkan kesiapan tenaga pengajar di sekolah tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP, kata Helmi, sudah siap dengan memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker agar terhindar dari penularan COVID-19.
Namun kesiapan guru tersebut, kata dia, harus ditunjang dengan vaksinasi, saat ini masih banyak guru yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19, tercatat baru 62 persen guru tingkat SMP yang sudah melakukan vaksinasi, sedang guru sekolah lainnya masih menunggu jadwal vaksinasi.
"Untuk guru SMP hampir semua yang ada di lingkungan Disdik Garut 62 persen telah divaksin, tinggal guru SD, TK, dan PAUD yang masih dalam tahap proses vaksinasi," kata Helmi.
Ia menyampaikan, tim dari Dinas Kesehatan Garut terus melaksanakan vaksinasi massal, termasuk saat ini vaksinasi untuk guru ditargetkan Mei sampai Juli sudah selesai atau sebelum dimulainya ajaran baru 2021/2022.
"Kami targetkan bulan Mei sampai Juli sudah selesai, jadi saat tahun ajaran baru sudah betul-betul siap," kata Helmi.
Baca juga: SDN di Garut siapkan ruang isolasi penunjang KBM tatap muka
Baca juga: Guru di Garut sudah divaksin sebelum KBM tatap muka
Baca juga: Pemkab Garut lakukan simulasi KBM tatap muka tingkat PAUD sampai SMP