Jakarta (ANTARA) - UEFA pada Jumat menyatakan bahwa delapan dari 12 kota tuan rumah penyelenggara Piala Eropa 2020 telah sepakat untuk mengizinkan penonton menyaksikan langsung pertandingan di dalam stadion sembari memantau situasi terkini pandemi COVID-19.
Sementara itu, empat negara lainnya yang belum memberikan kepastian akan diberi waktu hingga 19 April untuk menyampaikan rencananya.
“Keputusan akhir mengenai pertandingan di empat venue itu akan dibuat pada tanggal tersebut,” kata UEFA dalam pernyataannya seperti dikutip AFP, Sabtu.
Ketetapan batas waktu itu membuka peluang jika kota-kota tersebut bisa saja kehilangan hak mereka selaku tuan rumah sehingga pertandingan dapat dipindahkan ke venue lain.
Pembatasan jumlah penonton di setiap venue tampaknya akan berbeda-beda. Saint Petersburg dan Baku mengonfirmasi akan mengizinkan 50 persen dari kapasitas stadion, sedangkan Budapest menargetkan dapat menampung penonton hingga 100 persen, tetapi dengan menerapkan persyaratan masuk yang ketat.
UEFA selanjutnya mengatakan Amsterdam, Bukares, Kopenhagen dan Glasgow akan mengizinkan sekira seperempat hingga sepertiga dari kapasitas stadion.
Sementara itu, London memastikan dapat menampung minimal 25 persen penonton dari kapasitas stadion untuk tiga pertandingan fase grup dan babak 16 besar.
Jumlah penonton kemungkinan akan lebih banyak pada laga semifinal dan final yang akan digelar di Stadion Wembley pada 11 Juli.
UEFA mengatakan setiap kota tuan rumah harus membuat keputusannya masing-masing soal berapa jumlah penggemar yang diperbolehkan hadir ke dalam stadion dengan mempertimbangkan “berbagai faktor” di negaranya, termasuk soal peluncuran vaksinasi.
Baca juga: Italia akan gelar laga pembuka Euro 2020 disaksikan penonton
Baca juga: TikTok jadi sponsor global Piala Eropa 2020