Bogor, Jabar (ANTARA) - Menjelang tibanya bulan Ramadhan 1442 Hijriah pelopor makanan khas Jepang di Indonesia mengusung konsep "eco friendly" atau ramah lingkungan sebagai bentuk komitmen peduli lingkungan.
"Di antara komitmen itu, dalam operasional sehari-hari kami sudah tidak memakai tas plastik untuk pembungkus, tidak menyediakan sedotan plastik dan lainnya," kata General Manager Marketing PT Eka Bogainti (HokBen) Francisca Lucky di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Didampingi Development Senior Manager HokBen Rezza Suhendra, ia menjelaskan bahwa di ratusan gerai-gerai yang ada di berbagai daerah di Indonesia komitmen peduli lingkungan itu dijadikan sebagai sebuah kebijakan.
Saat ini, gerai siap saji bergaya Jepang di Indonesia yang mengantongi Sertifikat Sistem Jaminan Halal MUI itu tersebar di sebanyak 187 gerai di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera.
Dalam usianya yang memasuki 36 tahun itu, komitmen peduli lingkungan lainnya berupa gagasan-gagasan untuk program seperti daur ulang limbah plastik, yang bisa diubah menjadi bahan material yang bermanfaat.
Sedangkan untuk bahan yang masih mengandung plastik dalam operasional gerai, kata Francisca Lucky, akan dikumpulkan dengan pemilahan-pemilahan sehingga bisa dibuat inovasi memanfaatkan bahan limbah.
Khusus untuk Ramadhan 1442 Hijriah, seperti tahun sebelumnya, pihaknya juga menyediakan paket-paket bagi keperluan berbuka puasa bagi masyarakat yang menjalankan ibadah, baik berbuka maupun sahur.
Sementara itu Rezza Suhendra menambahkan bahwa program lainnya adalah inovasi memadukan unsur budaya antara Indonesia dan Jepang, karena makanan di gerai Hokben berasal dari negeri "Sakura" itu.
Bentuknya, di gerai yang ada dipadukan antara budaya tradisional Indonesia dan Jepang, seperti adanya mural yang menggambarkan wayang Nusntara dan sumo, sebuah jenis olahraga khas Jepang.
"Jadi, kita munculkan gagasan kreatif semacam itu, yakni bicara tidak sekadar makanan saja, namun juga ada pelibatan budaya seperti itu," katanya.
Gerai baru di kawasan Yasmin, Bogor adalah salah satu yang mewujudkan perpaduan dua budaya tersebut, demikian Rezza Suhendra.
Baca juga: Sembilan makanan sahur agar tak mudah marah di bulan puasa
Baca juga: Bubur dari biji jewawut kaya gizi dan bagus untuk menu berbuka
Baca juga: Sejumlah menu diet sehat untuk yang berpuasa
Ramah lingkungan diusung pelopor makanan khas Jepang
Kamis, 8 April 2021 14:48 WIB