Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat di tengah variasi pergerakan mata uang kawasan regional Asia.
Rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.505 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.515 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan, investor mempertahankan nada yang sebagian besar positif di belakang tanda-tanda pertumbuhan ekonomi AS yang kuat dan peluncuran vaksin yang mengesankan.
"Investor juga fokus pada rencana infrastruktur yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden, yang akan melibatkan peningkatan pajak perusahaan untuk membayar pengeluaran baru," ujar Ibrahim.
Presiden Biden bahkan bersedia untuk mendorong rencana infrastruktur senilai 2 triliun dolar AS tanpa dukungan dari anggota parlemen Republik jika dia tidak dapat mencapai kesepakatan bipartisan.
Dari Eropa, Jerman mengumumkan rencana 20 persen dari populasi penduduknya divaksinasi pada awal Mei, tetapi itu masih akan menempatkan negara terbesar di Uni Eropa itu jauh di belakang AS dalam hal persentase.
Uni Eropa sendiri tengah menghadapi resesi karena penguncian yang terkait dengan gelombang ketiga pandemi COVID-19.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.490 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.490 per dolar AS hingga Rp14.516 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan rupiah menguat Rp14.519 per dolar AS, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.533 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah menguat seiring turunnya imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Kurs rupiah ditutup menguat di tengah stabilnya imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Kurs rupiah menguat tipis seiring peningkatan data tenaga kerja AS
Kurs rupiah ditutup menguat di tengah variasi mata uang regional
Selasa, 6 April 2021 17:24 WIB