Ngamprah, 3/8 (ANTARA) - Bupati Bandung Barat Abubakar menegaskan pihaknya siap mengantisipasi lonjakan harga dan kelangkaan sejumlah komoditas sembilan bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan.
Abubakar mengatakan itu, usai melakukan sidak harga sejumlah Sembako di pasar Tagog Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa.
"Saat ini beberapa komponen harga seperti beras dan telur, dan daging mengalami peningkatan. Rata-rata kenaikan harga itu sebesar Rp 500 tiap harinya. Nanti menjelang bulan Puasa akan lakukan operasi pasar lagi untuk memastikan sejumlah kebutuhan warga terjamin dan terjangkau," kata Abubakar.
Ia mengakui, jika saat melakukan operasi pasar, pihaknya mendapatkan laporan dari para pedagang yang mengatakan jika ketersedian beras di pasar Tagog mengalami penurunan pasokan beras menjadi 5 ton sehari dari asalnya 6 ton.
Menurut dia, penurunan ketersediaan beras perharinya itu disebabkan hama tikus yang menyerang tanaman padi petani.
"Pemkab saat ini tengah mengupayakan pemberantasan hama tikus yang biasa melanda petani. Sebab, kalau terus dibiarkan kasihan petani pendapatan mereka akan berkurang," ujarnya.
Dikatakannya, menjelang bulan Puasa, Pemkab Bandung Barat akan menciptakan kondisi positif sebagai antisipasi psikologis peningkatan transaksi Sembako.
"Sejumlah harga yang kita temukan bervariasi. Artinya ada yang stagnan, ada yang naik dan ada pula yang turun. Setelah dari informasi tersebut, kita akan analisa kenapa dan apa sebabnya bisa seperti itu," paparnya.
Sementara itu, menurut salah seorang pedagang di Pasar Tagog Endang (39), harga sejumlah kutuhan pokok memang telah naik jauh-jauh hari sebelum puasa tiba. Ia menyebutkan untuk harga ayam dari asalnya Rp23 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogramnya.
"Sedangkan telur dari Rp11.500 menjadi Rp14.500. Harga daging sapi Rp56 ribu menjadi Rp58 ribu per kilogramnya. Kenaikan itu pada umumnya terjadi sejak 23 Juli. Dan akan diperkirakan harga dagung akan menjadi Rp65 ribu per kilogramnya saat puasa tiba," paparnya.
Sedangkan pasokan daging masih lancar, demikian juga penjualan masih belum mengalami lonjakan. "Penjualan stabil," kata Endang.
Beras juga terus mengalami kenaikan harga meskipun tidak ada pengurangan pasokan. Pedagang beras di pasar Tagog, Hendra mengatakan pasokan beras ke tokonya lancar dan tidak pernah ada kekosongan untuk beras jenis apapun.
Namun harga beras terus naik perlahan dan kecenderungan harga terus naik akan terjadi sampai memasuki bulan puasa. Saat ini harga beras paling murah Rp4.700 per kilogram dengan kualitas rendah. "Dulu paling murah Rp3.800 tapi kualitasnya jauh lebih bagus," ujarnya.***2***