Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Warga di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat masih dikepung banjir hingga memaksa warga menggunakan perahu sampan untuk beraktivitas.
"Banjirnya sudah 25 hari, mau kemana-mana susah pak dan harus pakai perahu. Kalau yang punya pakai perahu kalau yang tidak ya susah pak karena kalau ke sana itu banjirnya sampai sepinggang," kata warga setempat Jamil (48), Kamis.
Dikatakan, banjir diwilayahnya dipicu tingginya intensitas hujan serta meluapnya Kali Ciherang yang diduga mengalami pendangkalan sehingga aliran air menuju laut menjadi tersumbat. Selain itu tidak ada tanggul atau turap di sepanjang daerah aliran sungai membuat air mudah meluap saat debit tinggi.
"Di ujungnya terjadi pendangkalan sungai, aliran air terhambat jadi susah surutnya. Di sini banjir tingginya sampai tujuh puluh sentimeter," katanya.
Sekretaris Desa Pantai Harapan Jaya Deden Denas Febriansyah mengatakan banjir menyebabkan sedikitnya 2.000 warga di wilayahnya terdampak. Pihaknya berharap ada program penanggulangan banjir jangka panjang oleh pemerintah.
"Kita maunya pemerintah pusat melakukan penanganan jangka panjang, mari kita duduk bersama mencari solusinya agar tidak terjadi banjir lagi setiap musim hujan tiba," katanya.
Kondisi serupa terpantau di Desa Jaya Sakti dan Desa Pantai Bahagia yang juga berada di wilayah Kecamatan Muaragembong.
Di Pantai Bahagia, selain aktivitas pasang laut, banjir juga disebabkan jebolnya sejumlah tanggul di bantaran Sungai Citarum yang kondisi sebelumnya kritis namun tidak kunjung diperbaiki.
Sementara di Desa Jaya Sakti penyebabnya sama dengan yang terjadi di Desa Pantai Harapan Jaya hanya saja ketinggian muka air di wilayah ini sudah berangsur surut, menyisakan genangan air setinggi 30 sentimeter.
Secara keseluruhan, banjir di Kabupaten Bekasi pada hari ini tinggal menyisakan enam dari total 19 kecamatan terdampak banjir tahun ini.
"Sudah mulai menyurut, banjir menyisakan enam kecamatan dengan ketinggian air berkisar 30 sentimeter," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln.
Enam wilayah yang masih terendam banjir itu di antaranya Kecamatan Cabangbungin, Muaragembong, Pebayuran, Sukakarya, Babelan, dan Kecamatan Karangbahagia.
Pemerintah daerah, kata dia, memastikan terus melakukan pendampingan kepada warga yang menjadi korban banjir selain menyalurkan bantuan di 55 titik posko pengungsian, 12 dapur umum, serta enam posko kesehatan.
Baca juga: PDAM Bekasi bantu logistik ke korban banjir Babelan dan Muaragembong
Baca juga: Akibat banjir, 500 keluarga di Muaragembong Bekasi terisolasi
Baca juga: Warga Muaragembong Bekasi minta perbaikan tanggul untuk cegah banjir
.