Purwakarta, 2/7 (ANTARA) - Petugas penyuluh pertanian Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Purwakarta, Jawa Barat, kesulitan memberi penyuluhan kepada petani, karena banyak petani di kabupaten ini belum tergabung dalam kelompok tani.
"Kami selalu mengimbau agar para petani bergabung dalam kelompok tani, tetapi itu terserah mereka, dan kami tidak bisa memaksa mereka segera bergabung dalam kelompok tani yang ada," kata Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Purwakarta Tri Hartono, di Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, dengan bergabung ke kelompok tani tertentu, maka petani akan mendapat banyak manfaat. Diantaranya ialah mendapat pemahaman seputar pertanian, mendapat bantuan pupuk atau benih, dan mendapat pemahaman seputar serangan hama.
Beberapa pemahaman seputar pertanian tersebut, kata Tri, bisa diperoleh para petani yang tergabung dalam kelompok tani, dari petugas penyuluh pertanian Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Purwakarta.
"Para petugas penyuluhan bisa dengan mudah menyampaikan pemahaman seputar pertanian kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani. Tetapi, kalau petani itu belum tergabung dalam kelompok tani, petugas sulit memberikan penyluhannya," kata Tri.
Menurut dia, hingga kini tercatat 551 kelompok tani yang tersebar di setiap kecamatan se-Purwakarta. Selain tercatat dalam kelompok tani itu, masih banyak petani di Purwakarta yang belum bergabung dalam kelompok tani.
"Diperkirakan, dari luas areal petanian di Purwakarta yang mencapai 16.000 hektare, seluas 1.000 hektare diantaranya petani yang menggarap tidak masuk dalam kelompok tani. Jadi, masih cukup banyak petani yang belum tergabung dalam kelompok tani," kata Tri.
Ali Khumaini