Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meyakini Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur (Jatim), akan memperkuat ketahanan air dan ketahanan pangan untuk wilayah sekitarnya.
Saat meresmikan bendungan tersebut di Pacitan, Jatim, Minggu, Presiden Jokowi menuturkan bendungan tersebut dapat menyediakan 300 liter air per detik, dan memiliki kapasitas tampung 8,7 juta meter kubik sehingga mampu mengairi 600 hektar sawah.
“Bendungan, sekali lagi memiliki peran sangat penting untuk pengendalian banjir, untuk mengairi sawah, air irigasi, dan juga penyediaan air baku,” ujar Presiden.
Presiden berpesan kepada pemerintah Provinsi Jatim dan pemerintah Kabupaten Pacitan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin infrastruktur bendungan senilai Rp916 miliar itu agar memberikan nilai tambah bagi daerah setempat.
“(Agar) memberikan keuntungan bagi masyarakat, meningkatkan produksi pertanian bagi daerah, dan juga memudahkan penyediaan air bersih bagi daerah,” ujar Jokowi.
Sejak 6 tahun lalu, Presiden memulai pembangunan sebanyak 65 bendungan di seluruh Tanah Air. Beberapa di antaranya sudah diresmikan, seperti Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT), bedungan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bendungan Tanju di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian, Bendungan Mila di Nusa Tenggara Timur (NTB), Bendungan Tritip di Kalimantan Timur, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau, Bendungan Nipah di Jawa Timur.
Baca juga: Presiden Jokowi resmikan Bendungan Tukul di Pacitan
Baca juga: Bendungan Sadawarna di Subang dukung Pelabuhan Patimban dan kawasan industri