Indramayu, 25/6 ANTARA) - Petani di Indramayu, Jawa Barat, mengaku mendapatkan cara mujarab untuk menghadapi tikus yang makin merajalela di sana, yaitu dengan menyemprotkan oli bekas ke batang padi atau mencampurkan pelumas itu ke air di sekitar sawah.
"Serangan hama tikus yang terjadi dapat diatasi petani dengan oli bekas yang disemprotkan ke batang padi," kata Sekretaris Desa Cikedung Lor Johar Ma'num di Indramayu, Jumat.
Menurut dia, ada juga petani yang mencampurkan oli bekas tersebut ke aliran air sehingga sawah mereka mengeluarkan aroma oli.
"Dalam waktu dua hari padi tetap utuh hanya beberapa rumpun yang dimakan tikus," katanya.
Serangan tikus dua pekan terakhir merusak ratusan hektare lahan pertanian di Kandanghaur dan makin menyebar hingga Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Johar mengatakan, tikus yang menyerang Blok Tarikkolot diperkirakan dari Kandanghaur. Tikus tersebut hanya memakan batang padi yang berumur kurang dari dua bulan.
Rastimin, petani desa setempat, menyatakan, oli bekas ternyata ampuh melindungi tanaman padi dari serangan hama tikus yang
ganas.
Dia menjelaskan, ia hanya mencoba menggunakan oli bekas untuk mengusir hama tikus, ternyata hasilnya sangat memuaskan. Menurut dia, oli bekas harganya murah meriah dan tersedia di beberapa bengkel motor dan mobil.
Sebelumnya, petani melindungi padinya menggunakan karbol
pewangi.
"Karbol pewangi disemprotkan dan dicampurkan dengan air di sawah. Tikus tidak memakan batang tanaman padi. Namun harga kabol cukup
mahal," katanya.
Kini dia menggunakan oli bekas yang harganya Rp 500 per liter. Untuk satu hektare diperkirakan perlu 50 liter.
Sementara itu, H Toyib, petani desa Tambak mengaku sering kewalahan menanggulangi serangan tikus.
Biasa dia menggunakan racun tikus, namun sekarang dia juga menggunakan oli bekas.
Dia mengatakan, beberapa tahun lalu padi miliknya yang seluas empat hektare diserang.
"Padahal tikus tersebut sudah diberantas menggunakan racun dan pengasapan. Namun jumlahnya bukan berkurang, dan hanya tiga hari
tanaman padi habis," katanya.
Meskipun tikus saat ini belum menyerang lahan pertanian di desanya, menurut dia, kabar baik melindungi tanaman padi dari serangan
hama tikus tersebut dengan menggunkan oli bekas sangat menggembirakan. ***3***
(T.Y003/B/s018/s018) 25-06-2010 17:37:54