Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat seiring meningkatnya minat investor terhadap aset berisiko.
Rupiah ditutup menguat 12 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.023 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.035 per dolar AS.
"Risk appetite meningkat dengan dolar AS melemah di awal minggu. Dolar AS diperkirakan akan melempem minggu ini oleh ekspektasi rilis earning perusahaan-perusahaan besar minggu ini," kata Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong di Jakarta, Senin.
Sejumlah perusahaan teknologi besar akan merilis laporan kinerja pada pekan ini seperti Microsoft, Apple, dan Facebook.
Lukman memprediksi rupiah pada minggu ini dapat menguat menembus level psikologis Rp14.000 per dolar AS, namun mata uang Garuda tidak akan menguat terlalu jauh.
"Saya melihat Bank Indonesia akan menjaga rupiah stabil tidak jauh dari Rp14.000, yang di mana merupakan level yang nyaman dan ideal untuk sekarang," katanya.
Ia memperkirakan rupiah pada pekan ini akan bergerak di kisaran Rp13.850 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.055 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.023 per dolar AS hingga Rp14.057 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp14.082 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.054 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah berpeluang menguat didorong rencana stimulus tambahan AS
Baca juga: Kurs rupiah Senin pagi melemah 19 poin
Baca juga: Kurs rupiah akhir pekan melemah seiring turunnya minat ke aset berisiko