Bogor, 25/5 (ANTARA) - Calon peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010 yang sudah mendaftar hingga Selasa, mencapai 327.578 orang sejak pendaftaran secara "online" dibuka pada 2 Mei.
Ketua Panitia SNMPTN 2010 Prof Dr Ir Herry Suhardiyanto MSc mengatakan kepada ANTARA di Bogor Selasa, sebanyak 327.578 orang sudah membeli pin melalui Bank Mandiri terdekat untuk mendaftar melalui laman SNMPTN 2010.
"Pin tersebut digunakan untuk mengakses laman SNMPTN 2010 dan mendaftar secara 'online'," katanya.
Pendaftaran SNMPTN akan ditutup pada 31 Mei. Sedangkan untuk siswa yang harus mengikuti UN ulangan bisa mendaftar pada 10 hingga 12 Juni. Jumlah peserta SNMPTN pada 2009 mencapai 400 ribu orang.
Herry mengatakan, sistem pendaftaran secara online memberikan kemudahan akses bagi lulusan SMA di seluruh Indonesia.
"Internet saat ini telah menjangkau pelosok-pelosok kecamatan di Tanah Air, sehingga asas keadilan benar-benar diterapkan," katanya.
Saat ini diperkirakan lebih dari tiga juta pengunjung di laman resmi SNMPTN 2010.
SNMPTN merupakan pola seleksi yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh PTN dalam satu sistem terpadu dengan menggunakan soal yang sama atau setara dan diselenggarakan serentak.
Sebanyak 57 PTN di seluruh Indonesia tergabung dalam penyelenggaraan SNMPTN 2010.
Untuk menjamin kredibilitas seleksi, panitia SNMPTN 2010 meningkatkan mutu pelaksanaan.
Herry mengatakan, upaya perbaikan mutu pelaksanaan di antaranya dengan meningkatkan mutu soal dan penerapan pendaftaran secara online.
"Rasio soal yang dibuat dengan yang dipakai sekitar 10 banding 1 sudah cukup ideal," kata Herry yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor.
Panitia juga memiliki koordinator penjamin mutu yang saat ini dijabat oleh rektor Institut Teknologi Bandung untuk menganalisis dan menjaga agar tidak terjadi kecurangan saat pelaksanaan SNMPTN.
Mengenai kualitas soal, ia mengatakan, pihaknya juga sudah mempertimbangkan perbedaan kualitas masing-masing sekolah asal.
"Falsafah ujian nasional (UN) dan SNMPTN berbeda. UN sifatnya evaluatif untuk evaluasi proses belajar mengajar, sedangkan SNMPTN bersifat prediktif untuk memprediksi keberhasilan studi siswa bersangkutan di perguruan tinggi," katanya.
Oleh karena itulah tingkat kelulusan dalam SNMPTN juga terkait dengan daya tampung. "UN yang tidak lulus rata-rata 10 persen, kalau SNMPTN yang lolos sekitar 18 persen," katanya.
Sri Haryati