Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada Kamis, berpeluang menguat seiring optimisme pasar terhadap pemerintahan Joe Biden.
Rupiah dibuka menguat 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.013 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.035 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures di Jakarta, Kamis, mengatakan, pada hari ini rupiah mungkin masih berpeluang menguat terhadap dolar AS.
"Rupiah berpotensi menguat didukung optimisme pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dan rencana stimulus fiskal besar AS di bawah kepemimpinan Joe Biden," ujar Ariston.
Menurut Ariston, optimisme tersebut mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dolar AS.
Di sisi lain, lanjutnya, pasar masih mewaspadai kenaikan kasus positif COVID-19 di Tanah Air.
"Hal tersebut bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih panjang, yang bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah lagi," kata Ariston.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 12.568 pada Rabu (20/1) kemarin sehingga total kasus positif menjadi 939.948 kasus.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.
Pada Rabu (20/1) lalu, rupiah ditutup menguat 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.035 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah Kamis pagi menguat 22 poin
Baca juga: Kurs rupiah menguat dekati Rp14.000 jelang pelantikan Joe Biden
Baca juga: Rupiah menguat jelang pelantikan Presiden AS Joe Biden