Hasil riset Indonesia Indicator (I2) menyebutkan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai wali kota terpegah (top person) dan tervokal (top influencer) dalam pemberitaan isu COVID-19 di media online sepanjang 2020.
"Sepanjang 2020, Tri Rismaharini dalam isu COVID-19 diekspose media sebanyak 15.917 berita," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2) Rustika Herlambang saat menyampaikan riset bertajuk "Wali Kota/Wakil Wali Kota dalam Isu COVID-19", di Jakarta, seperti dikutip dalam siaran persnya, Senin.
Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI) menyebutkan sorotan tertinggi media massa tertuju pada Risma yang saat itu menjabat Wali Kota Surabaya, terkait isu tingginya kasus positif COVID di Surabaya yang mengarah pada zona hitam pada Juni lalu, serta berbagai aktivitas yang dilakukan oleh Risma untuk menanganinya.
Isu lain yang dibahas media, kata Rustika, berkaitan dengan langkah responsif yang dilakukan Risma pasca-Surabaya dinyatakan masuk zona hitam adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat, swab gratis dan penyemprotan disinfektan di berbagai tempat di Surabaya.
Di sisi lain, Risma yang kini menjabat Menteri Sosial tersebut juga melakukan intervensi kesehatan lingkungan, seperti pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan masker, sabun cair, hingga usaha untuk membangkitkan ekonomi masyarakat melalui UKM, UKBM, dan Koperasi Wanita.
Posisi kedua Wali Kota Terpegah ditempati Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT dengan 9.286 berita.
Wali kota terpegah ketiga dan seterusnya diduduki Wali Kota Bogor Bima Arya dengan 9.265 berita, Wali Kota Medan Akhyar Nasution dengan 8.961 berita, Wali Kota Bandung Oded M Danial dengan 6.810 berita, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menduduki posisi keenam dengan 6.470 berita.
"Aspek positif yang memunculkan harapan bagi warga kota ini adalah pemberitaan media tentang FX Hadi Rudyatmo yang siap divaksin pertama," kata Rustika.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi di urutan ketujuh dengan 6.136 berita, Wali Kota Depok Mohammad Idris di urutan ke delapan dengan 5.836 berita, Wali Kota Bekasi Rakhmat Effendi urutan ke sembilan dengan 5.835 berita, dan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany urutan ke-10 dengan 5.247 berita.
"Wali Kota yang mendapat sorotan besar dari media umumnya wali kota pemimpin wilayah penyangga Jakarta (Bodetabek) sebagai wilayah ring 1 Ibukota, seperti Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi, Wali Kota Depok Mohammad Idris, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah," ungkap Rustika.
Terlebih pada 2-3 bulan awal merebaknya pandemi, kata Rustika, keempat pemimpin wilayah itu tampak cukup aktif untuk menerapkan kebijakan buka-tutup pintu PSBB mengantisipasi pergerakan arus keluar masuk warga Bodetabek yang beraktivitas
Isu yang bernuansa politik juga bergulir berkaitan dengan kasus Muhammad Riziek Shihab (MRS) yang dinyatakan melanggar protokol kesehatan dan berhubungan dengan dua kepala daerah di ring satu, yakni Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Top Influencer
Indonesia Indicator juga menempatkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Tervokal (Top Influencer) dalam pemberitaan isu COVID-19 di media dengan 47.998 pernyataan.
Posisi kedua dan seterusnya ditempati Wali Kota Bogor Bima Arya dengan 36.944 pernyataan, Wali Kota Medan Akhyar Nasution dengan 26.579 pernyataan, Wali Kota Bandung Oded M Danial dengan 25.787 pernyataan, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT dengan 24.465 penyataan.
Posisi keenam hingga ke-10 ditempati oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi 23.990 pernyataan, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo 20.790 pernyataan, Wali Kota Depok Mohammad Idris 20.719 pernyataan, Wali Kota Batam Muhammad Rudi 19.694 pernyataan, dan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany 17.749 pernyataan.
Posisi sebagai top influencer (tervokal) merupakan posisi yang cukup sentral dalam membentuk wacana publik terkait strategi kebijakan yang telah dilakukan oleh para kepada daerah tersebut.
"Dalam hal ini, posisi top influencer, adalah posisi sebagai subjek pemberitaan, yang proaktif dan dikutip oleh media, khususnya dalam hal penanganan dan strategi kebijakan yang dilakukan," kata Rustika.