Bandung 25/3, (ANTARA) – Stigma dan diskriminasi yang muncul di masyarakat terhadap
orang dengan HIV/AIDS (ODHA) harus segera dihilangkan karena dapat menyebabkan gangguan
psikologis bagi orang yang hidup dengan HIV/AIDS.
"Para pengguna narkoba dengan HIV/AIDS adalah korban dan harus diterima masyarakat
bukan dikucilkan, perlu dibedakan antara pengedar dan korban (pemakai) karena seharusnya
kita rangkul dan obati," ujar Direktur Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Kementrian Sosial RI Ma'mur Sunusi saat membuka acara “Pemantapan Pelayanan Dan
Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA Dengan HIV/AIDS” di Bandung, Rabu malam.
Sedangkan para pengedar tetap harus mendapatkan hukuman untuk sesuai dengan pidana
yang dilakukannya namun tidak untuk para pemmakai.
Dan hal penting lainnya adalah pencegahan terhadap penyebaran narkoba sehingga
penyuluhan terhadap bahaya narkoba kepada masyarakat khususnya anak-anak dan remaja harus
lebih diupayakan.
“Yang terpenting adalah pencegahannya karena proses pengobatannya terbukti akan kurang
efektif apabila tidak ada tindak lanjut setelah mereka keluar dari pusat rehabilitasi,"
katanya.
Ia pun menambahkan tanggung jawab ini bukan hanya dilakukan pemerintah dan lembaga
sosial saja namun masyarakat dapat membantu untuk dapat memerangi masalah ini.
“Masyarakat memiliki andil yang cukup besar untuk mengurangi penyebaran narkoba
sehingga akan muncul kerja sama yang baik antara masyrakat, pemerintah, dan lembaga-lembaga
terkait," katanya.