Bandung (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan tingkat keterisian rumah sakit yang dijadikan rujukan pasien COVID-19 di Jawa Barat melebihi ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni mencapai 75 persen.
"Untuk tingkat keterisian di Jabar sekarang sudah 75 persen. Dan sebenarnya ini juga sudah di atas ambang batas, karena ambang batasnya itu di angka 65 persen," ujar Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, di Gedung Sate Bandung, Senin.
Walaupun tidak merinci dengan pasti, Wagub Uu mengatakan, angka 75 persen tersebut didominasi oleh tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) karena daerah tersebut tercatat cukup banyak pasien COVID-19.
"Jadi kalau wilayah lain ini relatif aman tapi dari jumlah itu adalah akumulasi di Jabar," katanya.
Wagub mengatakan sebagai solusinya Pemprov Jabar akan terus berupaya memberikan penyadaran kepada masyarakat, khususnya dalam menjalankan anjuran pemerintah mengenai protokol kesehatan.
"Karena apa pun program kami ini kalau masyarakat tidak sadar akan protokol kesehatan, tidak ada artinya. Maka kesadaran masyarakat paling penting. Kami juga tidak akan lelah menyampaikan," kata dia.
Wagub Uu menjelaskan, dari 27 kota kabupaten di Jabar terdapat sejumlah daerah yang dianggap terbaik dalam mengupayakan penanganan COVID-19 seperti Kabupaten Bekasi, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut dan Kota Sukabumi.
"Meskipun masuk dalam zona merah COVID-19. Kabupaten Bekasi sekarang penanganannya bagus," kata Wagub Uu.
Baca juga: Pemkot Bandung cari alternatif tempat isolasi pasien COVID-19
Baca juga: 22 pasien COVID-19 selesai jalani perawatan di Makara UI
Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan 500 kamar jelang tes usap massal