Bandung, 19/3 (ANTARA) - Benteng tembok di bantaran Sungai Citarum, tepatnya di Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung terancam jebol meski usianya baru beberapa bulan.
"Kami khawatir benteng itu jebol bila terdesak aliran Sungai Citarum. Itu bisa membahayakan bila jebol," kata Herman, warga Baleendah, Jumat.
Benteng sepanjang kurang lebih 200 meter itu dibangun beberapa bulan lalu untuk membatasi bantaran Sungai Citarum di kawasan Cieunteng dengan pemukiman warga, sekaligus menjaga luapan air Sungai Citarum agar tidak ke kawasan pemukiman.
Benteng di belakang pemukiman penduduk itu dibangun secara swadaya masyarakat dan bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
"Benteng itu memang bukan untuk tanggul, untuk pembatas saja, namun kenyataanya seperti tanggul. Konstruksinya tidak terlalu kuat dan itu sangat riskan bila jebol," kata Herman.
Keberadaan benteng juga diakui oleh Camat Baleendah Agus Suargi yang menyebutkan tembok tersebut bukan tanggul tapi hanya benteng biasa. Ia juga mengaku khawatir tanggul itu sewaktu-waktu jebol.
Banyaknya kasus ambrolnya benteng yang memakan korban jiwa di musim penghujan, menurut dia membuat warga khawatir.
Meski demikian, kata Agus, pihaknya tidak bisa mengupayakan benteng itu lebih kuat karena lokasinya saat ini tergenang banjir.
"Perlu antisipasi saja, mudah-mudahan saja hal itu tak terjadi," kata Agus.
Sementara itu banjir luapan Sungai Citarum di Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung masih terus terjadi. Hujan deras di kawasan Kota Bandung dan hulu Citarum mengakibatkan sungai terpanjang di Jabar itu kembali meluap.
Hal itu dikarenakan semua anak sungai Citarum yang ada di Cekungan Bandung meluap, dan semuanya bermuara di wilayah Dayeuhkolot dan Balendah, khususnya di kawasan Kampung Cieunteung.
Sementara itu sekitar seribuan warga di Baleendah dan Dayeuhkolot mengungsi. Sekitar 400 warga Kampung Cieunteung sudah tiga bulan mengungsi di sebuah aula di Baleendah.
"Banjir kembali terjadi pada Rabu lalu, karena hujan deras di kawasan Bandung ini. Bahkan Jalan Raya Baleendah-Dayeuhkolot yang mengakses ke Kota Bandung terputus," kata Ayi, warga Baleendah.
syarif
