Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan hingga akhir Oktober 2020, pelaksanaan Program Sejuta Rumah di lapangan terus berjalan saat pandemi dan mencapai 601.637 rumah.
"Kami tetap optimistis Program Sejuta Rumah terlaksana dengan baik meskipun di masa pandemi COVID-19 ini. Hingga Triwulan III Tahun 2020 ini tepatnya per tanggal 31 Oktober 2020 capaian Program Sejuta Rumah telah mencapai angka 601.637 unit," kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, Selasa
Menurut dia, keberadaan rumah yang layak huni ke depan dirasa sangat penting guna membantu masyarakat agar tetap terjaga kesehatannya sekaligus melaksanakan berbagai aktivitas seperti belajar, memulai usaha, serta beribadah di rumah.
Khalawi menerangkan, pemerintah akan terus berupaya menjaga kesehatan masyarakat dengan menyediakan hunian yang layak huni bagi warga.
Selain itu, ujar dia, program perumahan dinilai menjadi salah satu lokomotif utama dalam upaya mewujudkan pemulihan perekonomian nasional.
Melalui Program Sejuta Rumah, lanjutnya, setidaknya ada ratusan industri yang akan bergerak guna memasok kebutuhan proyek pembangunan rumah.
Khalawi mengingatkan ratusan ribu orang juga akan terserap sebagai tenaga kerja serta UMKM bergerak mendukung peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, pelaku pembangunan seperti asosiasi pengembang, perbankan, sektor swasta dan masyarakat untuk mendukung Program Sejuta Rumah ini," katanya.
Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi menerangkan, capaian Program Sejuta Rumah hingga pertengahan Oktober lalu mencapai angka 601.637 rumah.
Angka capaian tersebut berasal hasil pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 434.828 unit dan non-MBR sebanyak 166.809 unit.
Pembangunan rumah MBR tercatat dari pembangunan rumah swadaya Kementerian PUPR sebanyak 77.812 unit dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perumahan sebanyak 393 unit.
Selain itu juga pembangunan rumah yang dilaksanakan kementerian/lembaga lain sebanyak 50.836 unit, Pemerintah Daerah sebanyak 28.862 unit, pengembang perumahan sebanyak 273.724 unit, CSR perusahaan 3.134 unit dan masyarakat tercatat sebanyak 40 unit.
Sedangkan pembangunan rumah non-MBR berasal dari pengembang rumah tapak sebanyak 85.764 unit, pengembang rumah susun 39.100 unit dan masyarakat sebanyak 41.945 rumah.