Jakarta (ANTARA) - Perjanjian merger atau penggabungan antara Fiat Chrysler Automobile (FCA) dan Groupe PSA diharapkan bakal selesai pada akhir kuartal pertama 2021 setelah keduanya mengubah perjanjian kombinasi mereka pada September lalu.
Pandemi COVID-19 yang menghantam industri otomotif telah mendorong Fiat dan Peugeot mengubah perjanjian merger mereka untuk menjaga keseimbangan sembari menangani dampak likuiditas akibat pandemi.
Seperti yang diumumkan hari ini, FCA dan Groupe PSA setuju untuk mengizinkan Groupe PSA untuk melepaskan, sebelum penutupan, sebagian dari kepemilikannya di Faurecia tidak melebihi 7 persen dari modal saham Faurecia yang beredar dengan hasil pelepasan ini, bersama dengan sisa dari 46 persen saham Groupe PSA saat ini di Faurecia, untuk didistribusikan ke semua pemegang saham Stellantis, menurut FCA dalam pernyataannya, dikutip Senin.
Sinergi run-rate tahunan untuk Stellantis ditingkatkan menjadi lebih dari 5 miliar euro dari perkiraan awal 3,7 miliar euro. Selain itu, perkiraan total biaya implementasi satu kali untuk mencapai sinergi ini juga telah meningkat dari 2,8 miliar euro menjadi hingga 4 miliar euro.
Sepekan lalu, FCA dan PSA mendapatkan persetujuan merger senilai 38 miliar dolar dari Uni Eropa untuk mewujudkan cita-cita menjadi pabrikan otomotif terbesar keempat dunia secara volume.
Pada kuartal ketiga 2020 ini, FCA telah menjual 554.000 unit kendaraan, turun 8 persen terutama karena rendahnya pengiriman Ram 1500 Classic menjelang produksi Grand Wagoneer, juga dihentikannya Dodge Grand Caravan.
Dengan penjualan sejumlah itu, FCA mengantongi laba bersih 1,205 miliar euro, lebih baik dibanding kuartal ketiga 2019 yang merugi 179 juta euro.
Baca juga: Hyundai peringkat lima merek otomotif global versi Interbrand
Baca juga: Menkeu: Tidak ada rencana terapkan pajak nol persen untuk mobil baru