Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meraih penghargaan sebagai Finance Minister of the Year for East Asia Pacific Tahun 2020, yang diberikan Majalah Global Markets.
"Gelar ini merupakan salah satu bentuk keseriusan dan kerja keras seluruh jajaran Kementerian Keuangan dalam menangani pandemi COVID-19 di Indonesia," kata Sri Mulyani dalam pernyataan di Jakarta, Senin malam.
Ia mengatakan penghargaan ini hendaknya menjadi pemicu perbaikan bagi pengelolaan fiskal di Indonesia dalam menghadapi tantangan pandemi COVID-19.
"Sebab, tantangan Indonesia masih berat dan panjang ke depan. Raihan ini telah menandakan kita sudah on the right track," katanya.
Penghargaan ini merupakan penghargaan kedua yang diterima oleh Sri Mulyani dari majalah yang sama, setelah memperoleh penghargaan serupa pada 2018.
Menurut majalah Global Markets, Sri Mulyani layak mendapatkan penghargaan tersebut atas prestasinya dalam menangani pandemi COVID–19 di Indonesia.
Global Markets juga mengapresiasi komitmen pemberian stimulus fiskal dalam bentuk perlindungan sosial, insentif perpajakan, penjaminan pinjaman, dan subsidi bagi sektor usaha yang terdampak paling besar.
Majalah itu menyatakan bahwa keputusan untuk memperlebar defisit melebihi batas maksimum yang ditetapkan dalam UU sebesar tiga persen terhadap PDB merupakan langkah yang tidak mudah dilakukan.
Global Markets merupakan majalah berita terkemuka di bidang pasar ekonomi internasional yang 30 tahun terakhir telah menjadi salah satu acuan bagi para pelaku dan institusi di sektor ekonomi dan keuangan internasional.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga telah memperoleh beberapa penghargaan seperti Menteri Keuangan Terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets Forum di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Singapura pada 2006.
Selain itu, Sri Mulyani ikut dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik 2006 oleh Majalah Euromoney dan wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi Majalah Forbes 2008.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga pernah dinobatkan sebagai Menteri Terbaik Dunia dalam World Government Summit di Dubai, Februari 2018.