Bogor (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor terus berinovasi dan membangun big data, sehingga seluruh data-data di Pemerintah Kota Bogor dapat tersimpan rapi di big data, bisa di-update, serta bisa diakses.
"Dengan adanya big data dan semua data tersimpan rapi, sehingga masyarakat Kota Bogor lebih merasa aman dan nyaman, karena semua pelayanan berbasis teknologi informasi," kata Syarifah Sofiah saat berkunjung ke Dinas Kominfo di Kompleks Balai Kota Bogor, di Jalan H Juanda, Kota Bogor, Selasa
Syarifah Sofiah yang baru empat hari dilantik menjadi Sekda Kota Bogor melakukan kunjungan "roadshow" ke semua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.
Menurut Syarifah, pada kunjungan tersebut dirinya banyak mendengar masukan dari pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, terkait dengan program, capaian, dan kendala yang dihadapi. "Ternyata rekan-rekan di Diskominfo sudah berbuat banyak," ujarnya.
Pada kunjungan tersebut, Syarifah mendapat masukan, bahwa Diskominfo telah melahirkan beberapa aplikasi yang dimanfaatkan untuk penerapan program kerja Pemerintah Kota Bogor, termasuk dalam penanganan COVID-19.
Beberapa aplikasi itu antara lain, SiBadra atau sistem informasi berbagi aduan dan saran yakni aplikasi untuk memudahkan warga menyampaikan keluhan, saran, pengaduan, dan permintaan layanan kegawatdaruratan kepada Pemerintah Kota Bogor secara real time.
Aplikasi kolaborasi dan solidaritas untuk rakyat (Salur) yakni aplikasi yang memberikan akses bagi warga Kota Bogor untuk mendaftarkan diri sebagai calon penerima bantuan sosial atau pendataran untuk program lainnya.
Jaga Asa adalah aplikasi untuk meberikan kemudahan bagi warga Kota Bogor yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan dan dihubungkan dengan donator yang akan memberikan bantuan sosial.
"Ini adalah tiga aplikasi di antara 158 aplikasi yang telah dihasilkan Diskominfo dan tersebar di seluruh OPD Kota Bogor sebagai wujud menuju Bogor Smart City," katanya.
Syarifah juga menyerap masukan kendala yang dihadapi Diskominfo yakni, belum memiliki ruang server yang representatif, belum adanya leveling lantai khusus, belum memiliki genset, serta belum memiliki ruangan kantor dinas yang representatif.
"Saya hargai semangat rekan-rekan, meskipun dengan segala keterbatasan. Ke depan semoga ada ruang kantor yang lebih representatif," katanya.
Baca juga: Disnakertrans Jabar gagas bentuk Big Data Ketenagakerjaan
Baca juga: Universitas Indonesia gandeng Facebook sinergikan big data untuk riset COVID-19
Baca juga: Perpusnas segera menjadi "big data" Indonesia
Sekda Kota Bogor minta Diskominfo membangun "big data"
Rabu, 7 Oktober 2020 5:02 WIB