Bogor (ANTARA) - Institut Pertanian Bogor (IPB) University melakukan penelusuran terhadap mereka yang melakukan kontak erat dengan rektor, Prof Arif Satria, selama 14 hari terakhir, setelah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19.
"Kami sedang melakukan 'tracing' (penelusuran) siapa saja yang bertemu rektor dalam 14 hari terakhir," kata Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti melalui layanan pesan singkat kepada ANTARA di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Dia menjelaskan mereka yang tercatat pernah kontak erat dengan Prof Arif pada 14 hari terakhir, akan diminta untuk melakukan tes cepat atau tes usap demi mendeteksi penyebaran COVID-19.
"Untuk yang melakukan kontak dekat (dengan Prof Arif, red.) akan dilakukan 'rapid test' (tes cepat) atau swab (tes usap)," kata dia.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof Arif Satria terkonfirmasi positif COVID-19 meski tanpa mengalami gejala apapun.
"Di tengah berbagai aktivitas yang padat, atas inisiatif saya sendiri, saya melakukan 'test swab' pada tanggal 18 September dan ternyata hasilnya dinyatakan positif," terang Prof Arif.
Meski dinyatakan positif dari hasil tes usap mandiri, ia tetap memutuskan beraktivitas selaku rektor secara virtual. Pasalnya, Prof Arif merasa dalam kondisi fisik yang baik.
"Saya merasa dalam kondisi fisik yang baik untuk tetap dapat beraktivitas dan melaksanakan tanggung jawab saya selaku rektor melalui koordinasi secara virtual. Saya akan melaksanakan protokol kesehatan untuk isolasi mandiri sampai dengan dinyatakan sembuh," tuturnya.
Baca juga: Rektor IPB Prof Arif Satria positif COVID-19
Baca juga: Rektor IPB sempat beri sambutan di pertemuan alumni secara daring meski positif
Baca juga: Wali Kota Bogor optimistis Rektor IPB segera sembuh dari COVID-19
IPB telusuri riwayat kontak erat Arif Satria 14 hari terakhir
Sabtu, 19 September 2020 21:21 WIB