Cirebon, 22/11 (ANTARA) - Tawuran antar pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PUI dan SMK Nasional Kota Cirebon terjadi Sabtu mengakibatkan seorang pelajar mengalami luka serius dan empat lainnya serta seorang pengamen diamankan petugas Polresta Cirebon.
Korban luka bernama Kumaedi (17) pelajar kelas 3 Teknik Permesinan SMK PUI Kota Cirebon warga Kampung Cileres, Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. Ia mengalami luka serius pada kepala, punggung dan dada akibat sabetan samurai dan ditusuk ganco hingga terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Tentara (RST) Gunung Ciremai untuk pengobatan.
Salah seorang saksi mata, Aminah menceritakan tawuran yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB tersebut berlangsung di Jl Pangeran Drajat saat sejumlah pelajar SMK PUI sedang berkerumun. Tiba-tiba segerombolan anak SMK Nasional datang dengan menggunakan motor dan langsung terjadi lempar-lemparan batu antar pelajar tersebut.
Karena jumlah yang tidak seimbang, akhirnya pelajar SMK PUI berlari menyelamatkan diri. Namun malang bagi Kumaedi yang malah lari ke gang buntu hingga hal ini tidak disia-siakan oleh lawannya.
Akhirnya, kawanan pelajar SMK Nasional berhasil mengejar dan memukuli korban bahkan sempat menusuknya dengan samurai dan ganco hingga babak belur dan mengeluarkan banyak darah. Dalam keadaan luka parah tersebut, Kumaedi sempat mencoba menyelamatkan diri dengan masuk ke rumah Aminah.
"Saya kaget karena ada anak sekolah yang dikeroyok masuk ke dalam rumah dengan luka-luka di sekujur tubuhnya," katanya.
Melihat kejadian tersebut, Aminah langsung berteriak dan meminta pertolongan warga untuk melerai dan segera melarikan Kumaedi ke RST Ciremai.
Sementara itu, petugas Polisi yang datang ke lokasi tawuran langsung melakukan pengamanan dan mengejar para pelaku hingga akhirnya berhasil menangkap empat pelajar SMK Nasional dan seorang pengamen yang turut mengeroyok Kumaedi.
Empat pelajar tersebut adalah Sukenda (17) warga Cangkol Selatan, Kelurahan/Kecamatan Lemahwungkuk, Hadi Budipriono (17) Warga Gang Harapan Mulya, Kelurahan Sunyaragi Kecamatan Kesambi, Ismanto Agus Mulyadi (16) warga Kampung Kandang Perahu Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Kesambi, Agus Widianto (15) Warga Desa Bantarwaru, Majalengka dan seorang pengamen yang diduga membantu SMK Nasional dalam tawuran tersebut yaitu Kusnandar (16) warga Jl Karangyuda, Kelurahan Sunyaragi Kecamatan Kesambi.
Selain itu petugas juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu buah ganco, samurai, double stick dan badik yang sempat dilempar para pelajar saat dalam pengejaran dan lima butir pil lexotan dari saku salah seorang pelajar.
Sementara itu, Rasina (43) ibu Kumaedi mengaku geram dengan kejadian tersebut. Rasina meminta pertanggungjawaban para pelajar yang telah mengeroyok anaknya tersebut hingga mengalami luka parah tersebut.
"Kami minta pertanggungjawaban kepada anak-anak yang memukuli anak saya atau sekolahnya untuk pengobatan anak saya," kata Rasina saat ditemui di ruang Unit Gawat Darurat (UBG) RST Gunung Ciremai. ***4***
Mohamad Taufik
(T.PSO-059/C/A014/A014) 21-11-2009 20:27:37