Jakarta (ANTARA) - Upacara Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan secara daring mendapat ganjaran rekor dunia sebagai upacara pertama dengan peserta terbanyak di dunia.
"Ini bukan sekadar rekor di Indonesia, tapi rekor dunia karena belum pernah ada penyelenggaraan Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan negara manapun diselenggarakan secara daring, maka dengan ini secara resmi, Museum Rekor Dunia Indonesia menganugerahkan piagam penghargaan kepada Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia," kata pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana melalui sambungan konferensi video, Senin.
Piagam rekor dunia tersebut lalu diserahkan oleh perwakilan MURI kepada Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di kantor Kementeriat Sekretariat Negara.
Piagam itu bertuliskan "Piagam penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia dianugerahkan dengan bangga dan hormat kepada Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia atas penyelenggaraan rekor sebagai pemrakarsa dan penyelenggara upacara peringatan HUT kemerdekaan secara daring dengan peserta terbanyak di dunia".
"Ini rekor istimewa sekali karena belum pernah terjadi di persada Indonesia upacara peringatan HUT kemeredekaan Indonesia secara daring oleh peserta terbanyak sekaligus pertama dilakukan dalam sejarah," tambah Jaya.
Atas penghargaan itu, Heru pun menyatakan bahwa untuk membantu terselenggaranya upacara daring, ia dibantu oleh sekitar 60-70 orang.
"Pak Jaya, saya mewakili jajaran Sekretariat Presiden mengucapkan terima kasih dan di sini ada 60-70 putra putri yang kami pilih untuk menjadi 'host' maupun MC yang memandu acara kenaikan bendera secara daring," kata Heru.
"Kami juga menyampaikan penghargaan kepada Kementerian Sekretariat Negara yang mengajak generasi muda untuk ikut menjadi penyelenggaraan yang akbar ini, terima kasih," tambah Jaya.
Upacara peringatan dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan RI kali ini mengusung tema "Indonesia Maju" yang merepresentasikan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara yang memperkokoh kedaulatan, persatuan, dan kesatuan Indonesia dalam mengisi kemerdekaan.
Sekretariat Presiden membagikan 17.845 kuota undangan bagi masyarakat untuk mengikuti upacara tersebut secara daring dengan mendaftar lebih dulu melalui alamat https://pandangistana.setneg.go.id mulai Senin, 10 Agustus 2020 pukul 17:08:45 WIB.
Permohonan yang telah diterima dan diverifikasi akan memperoleh pesan melalui "WhatsApp" dan "email" yang berisi ketentuan untuk mengikuti jalannya upacara.
Setiap pendaftar hanya akan memperoleh satu tautan undangan konferensi video. Para pendaftar yang mengikuti jalannya upacara secara daring tersebut juga akan memperoleh sertifikat elektronik yang dikirimkan melalui surel selepas mengikuti upacara tersebut.
Sementara itu, upacara yang digelar di Istana Merdeka tersebut menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi. Hanya ada 20 orang peserta upacara dan 14 orang yang berdiri di mimbar kehormatan. Total peserta upacara seluruhnya ada sekitar 67 orang.
Presiden Joko Widodo memimpin upacara dengan mengenakan busana adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu kain tenun Berantai Kaif Nunkolo. Sementara Ibu Negara tampak mengenakan busana nasional.
Ketua Majelis Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo membacakan naskah proklamasi sedangkan Menteri Agama Fachrul Razi memandu pembacaan doa.
Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh tiga anggota Paskibraka. Persembahan lagu "Hari Merdeka" dan "Syukur" oleh Gita Bahana Nusantara yang ditayangkan secara virtual.
Sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara dan menteri hadir secara langsung dalam upacara peringatan tersebut, yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua BPK Agung Firman Sampurna, Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Ketua MK Anwar Usman, Ketua KY Jaja Ahmad Jayus, Menteri Agama Fachrul Razi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
Seluruhnya mengenakan masker dan mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Sementara Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terdahulu mengikuti jalannya upacara secara virtual dari kediaman masing-masing.
Baca juga: Ketua DPR Puan Maharani hadir di Istana pakai busana Tekuluk Bai Bai dari Jambi
Baca juga: Presiden kenakan baju adat Timor Tengah Selatan saat pimpin HUT ke-75 RI