Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Sumo Jepang (JAS) mengumumkan pada Senin bahwa para penggemar akan kembali diizinkan menonton turnamen sumo yang akan dimulai Juli di Tokyo, meski belakangan jumlah kasus virus corona di ibu kota melonjak.
Dilansir dari AFP, Senin, ada sekitar 2.500 penonton atau 25 persen dari kapasitas ruangan yang nantinya bakal diizinkan masuk per hari untuk menonton turnamen tahunan yang berlangsung selama 15 hari itu.
Turnamen ini akan menjadi “basho” atau turnamen olahraga kuno pertama Jepang yang digelar sejak Januari. Biasanya ada enam kejuaraan sumo yang diselenggarakan setiap tahunnya.
Pada pelaksanaannya, panitia nantinya akan menerapkan protokol kesehatan, di antaranya kewajiban memakai masker, tidak berteriak dan tidak bersalaman dengan para pegulat sumo.
Sebelumnya, JAS telah menggelar turnamen Maret lalu tanpa penonton. Para pesumo harus menjalani serangkaian tes seperti cek suhu tubuh. Panitia juga menghilangkan beberapa tradisi yang lekat dengan sumo, seperti pemberian air minum dari pemenang ke pesumo yang kalah.
Namun menyusul adanya kebijakan pemerintah soal status darurat COVID-19, salah satu turnamen bergengsi Summer Grand Sumo Tournament yang diagendakan berlangsung Mei terpaksa dibatalkan.
JAS kemudian mempertimbangkan untuk tetap menyelenggarakan kompetisi selanjutnya tanpa penonton. Namun asosiasi telah memutuskan untuk melibatkan penonton dengan menerapkan langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah penularan virus di dalam ruangan.
Sebetulnya ini bukan kali pertama Jepang mengizinkan penonton masuk stadion untuk menonton sebuah kompetisi olahraga profesional.
Sejak pekan lalu, sebagian kecil penonton telah diizinkan masuk stadion pada pertandingan bisbol dan liga sepak bola profesional Jepang.
Baca juga: Pesumo Jepang yang terinfeksi corona meninggal