Bandung (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan kegiatan pendidikan di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) masih tetap berlanjut sesuai kurikulum.
Meski begitu, karantina bagi sekitar 1.200 personel TNI yang positif (COVID-19) itu masih tetap dilakukan di lingkungan Secapa AD dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi di dalam kegiatan sehari-hari sesuai jadwal mereka, kita isolasi mereka, tapi bukan di dalam barak saja, tetap keluar (barak), kepada setiap mereka kita belikan obat, kita awasi mereka saat istirahat juga," kata Jenderal Andika di Markas Kodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu.
Kemudian pada malam hari, katanya, petugas pendidik di sana tetap mengawasi dan memastikan para siswa untuk tidur pada saatnya demi menjaga stamina tetap baik meski terinfeksi COVID-19.
"Setelah itu mereka juga olahraga, membuat mereka kelelahan," kata dia.
Hal itu dilakukan karena siswa bersama staf yang dikarantina di Secapa AD tidak mengalami gejala apapun meski terinfeksi. Namun pembatasan ketat juga dilakukan agar mereka yang positif tidak berkontak dengan yang negatif.
"Positif itu diagnosa, tapi secara realita mereka tidak merasakan apa-apa. Tapi tetap mereka dibatasi, supaya tidak berhubungan langsung dengan yang negatif," kata dia.
Saat ini, kata KSAD, proses pendidikan di Secapa AD sudah memasuki tahapan akhir kurikulum. Di dalam jadwal, seharusnya saat ini adalah pekan terakhir mereka mengenyam pendidikan di Secapa AD.
"Jadi ini adalah pekan-pekan terakhir sebelum ditutup pendidikannya, yang rencananya akhir bulan ini," kata dia.
Baca juga: KSAD: Kasus klaster Secapa AD Bandung bermula dari ketidaksengajaan
Baca juga: Secapa AD jadi kluster baru, peringatan untuk perketat protokol kesehatan