Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat dikerahkan untuk melakukan sterilisasi melalui penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi di daerah itu yang akan dikunjungi Wapres KH Ma'ruf Amin, yang terjadwal Rabu (8/7) 2020.
"Disinfeksi ini kami fokuskan di beberapa lokasi yang akan dilewati dan dikunjungi Wapres KH Ma'ruf Amin saat kunjungan kerja di Kota Sukabumi, yang sesuai rencana berlangsung pada Rabu, (8/7)," kata Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo di Sukabumi, Selasa.
Adapun lokasi yang dilakukan sterilisasi oleh sukarelawan PMI tersebut yakni sekitar Balai Kota Sukabumi di Jalan Ir H Djuanda, SMA 4 Kota Sukabumi dan Pondok Pesantren Assobariyyah yang berlokasi di Jalan RA Kosasih Nomor 46-47 Kecamatan Cibeureum.
Selain itu, PMI juga telah memasang lima unit tempat cuci tangan portabel di Ponpes Assobariyah yang merupakan pesantren binaan PMI Kota Sukabumi dalam mempersiapkan penerapan normal baru.
Di ponpes ini pihaknya rutin melakukan pembinaan kepada santri dengan melakukan edukasi dan promosi kesehatan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami dari PMI rutin melakukan disinfeksi di ponpes tersebut sekaligus melaksanakan promosi kesehatan dan sosialisasi terutama menjelang dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan protokol kesehatan maksimal," kata Suranto Sumowiryo.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Wapres Ma'ruf Amin diagendakan mengunjungi sejumlah titik seperti Balai Kota Sukabumi, SMAN 4 Kota Sukabumi dan Ponpes Assobariyyah menjelang diberlakukannya kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka pada Senin (13/7).
Rencananya, Wapres akan didampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi serta sejumlah pejabat lainnya untuk meninjau kesiapan sekolah di masa transisi menuju normal baru di Kota Sukabumi.
Baca juga: Sepekan zona hijau, kasus COVID-19 Kota Sukabumi bertambah
Baca juga: Jelang Pilkada, Polres Sukabumi Kota imbau warga tak mudah terprovokasi