Bogor (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor pada periode Maret hingga Juni 2020 menerima bantuan dari pihak ketiga berupa uang tunai maupun barang dengan nilai total Rp3.380.965.400.
Ketua GTPP Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Selasa, mengatakan bantuan tersebut diberikan oleh lembaga maupun perorangan dalam bentuk uang tunai dan barang, terutama alat pelindung diri dan logistik.
Dedie A Rachim menjelaskan, GTPP Covid-19 Kota Bogor mencatat bantuan dari lembaga maupun perorangan itu seluruhnya ada 188 bantuan. Dari jumlah tersebut, 54 bantuan dalam bentuk uang tunai, pada periode 1 April hingga 22 Mei 2020, dengan nilai akumulasi Rp450.098.143.
Kemudian, 134 bantuan berbentuk barang, pada periode 10 Maret hingga 11 Juni 2020, dengan nilai akumulasi RpRp2.930.867.257. "Bantuan uang dan barang itu nilai total seluruhnya mencapai Rp3.380.965.400," katanya.
Menurut Dedie, bantuan barang yang diterima, jika diurai, meliputi 60 persen alat pelindung diri (APD), 10 persen bahan cair, 12 persen bahan makanan, 13 persen uang tunai, serta lima persen lain-lain.
Sedangkan berdasarkan komposisi penyumbangnya, adalah 45 persen lembaga serta 55 persen perorangan.
Dedie menjelaskan, bantuan yang sudah disalurkan dan dimanfaatkan berupa bantuan barang senilai Rp2.137.213.314. Dia mencontohkan, bantuan bahan cair berupa disinfektan, sudah dimanfaatkan untuk melakukan penyemprotan di sebagian besar wilayah Kota Bogor.
"Sedangkan, bantuan barang senilai Rp793.653.943 dan uang Rp450.098.143 atau total Rp1.243.752.086, per Juni 2020, masih dikelola GTPP," katanya.
Wakil Wali Kota Bogor itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak sudah berempati dan berkontribusi dalam membantu pencegahan dan penanganan COVID-19 di Kota Bogor.
"Kami memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh donatur yang telah mempercayakan penyaluran bantuan melalui GTPP Covid-19 Kota Bogor, sejak awal pandemi untuk meringankan beban masyarakat," katanya.
Baca juga: Sekitar 300 donatur bantu penanganan COVID-19 di Jawa Barat
