Depok (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Jawa Barat mencatat kasus konfirmasi positif virus corona jenis baru penyebab COVID-19 pada Rabu bertambah sembilan orang sehingga totalnya menjadi 544 orang, dengan kesembuhan 179 orang dan meninggal 28 orang.
"Penambahan kasus konfirmasi positif hari ini sebanyak sembilan kasus, jadi jumlah totalnya menjadi 544 orang," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam penjelasan di Depok, Rabu.
Kota Depok adalah wilayah yang menjadi kasus pertama ditemukannya positif COVID-19 yang terjadi di Tanah Air. Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3) 2020 mengumumkan dua warga Depok yang terinfeksi virus mematikan itu.
Baca juga: Pemkot Depok usulkan perpanjang PSBB hingga 4 Juni
Menurut wali kota penambahan tersebut berasal dari tindak lanjut program "rapid test" Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan tes "swab" di Labkesda dan polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sebanyak delapan orang dan seorang lagi infomasi kasus yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
"Meskipun akan berdampak pada penambahan kasus setiap harinya, strategi deteksi melalui 'rapid test' dan tes swab dengan PCR akan terus dilakukan, agar kasus dapat terjaring, dipetakan dan diintervensi," katanya.
Ia berharap warga dan seluruh elemen untuk dapat memahami hal ini, dengan tidak membuat interpretasi (penafsiran) sendiri demi kebaikan dan keselamatan semua.
Baca juga: Pemkot Depok perpanjang PSBB hingga 29 Mei
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal saat ini berjumlah 73 orang, atau terdapat penambahan dibandingkan hari sebelumnya yaitu sebanyak dua orang.
Dikatakannya status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes.
Dalam dua hari terakhir ini kasus konfirmasi positif COVID-19 terus bertambah, di mana pada Senin (25/5) bertambah13 orang dan Selasa (26/5) bertambah 21 orang, demikian Mohammad Idris.
Baca juga: Pemkot Depok perketat masuknya orang luar Jabodetabek