Depok (ANTARA) - Anggota DPR RI daerah pemilihan Depok-Bekasi Intan Fauzi bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan menyalurkan bansos kepada warga Kota Bekasi dan Kota Depok yang terdampak COVID-19 sebanyak 10 ton beras, 7.000 paket sembako, 100 unit alat disinfektan, 10 ribu masker kain, obat obatan dan alat pelindung diri.
"Untuk Kota Depok sudah disalurkan sebanyak 3.500 paket sembako ke 86 titik yang tersebar di 63 Kelurahan se Kota Depok dan Kota Bekasi 3.500 paket didistribusikan ke 64 titik dari 12 Kecamatan se Kota Bekasi," ujar Intan Fauzi dalm keterangan tertulisnya, Selasa.
Intan menjelaskan progam bantuan paket sembako ini adalah aspirasinya dalam progam kemasyarakatan dengan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan mitra Komisi IX DPR RI.
Baca juga: Anggota DPR RI salurkan alat kesehatan dan sembako di Cirebon
Sebelumnya Intan memberikan bantuan pribadi berupa 100 unit peralatan disinfektan, APD lengkap yaitu Hazmat, gogles, helm tenaga medis, obat generik, juga 10 ton beras.
"Semoga bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang terimbas Pandemi COVID-19 baik kesehatan dan dampak sosial ekonominya," jelas anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) ini.
Sementara itu, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bekasi Kota Mariansah berharap agar distribusi bantuan ini tepat sasaran.
Baca juga: Anggota DPR: Masyarakat silakan akses program tanaman rumah di tengah COVID-19
"Karena itu, kami harapkan data penerima bansos harus sesuai nama dan alamat, serta berbasis nomor induk kependudukan," pintanya.
Salah seorang warga Kota Bekasi yang merupakan anggota Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) menerima bantuan sembako ini mengapresiasi perjuangan politik anggota DPR RI Intan Fauzi yang tak kenal lelah berjuang sehingga masyarakat di Kota Bekasi ini mendapat bantuan sembako.
"Bantuan ini tentunya meringankan beban kami dalam menghadapi wabah COVID-19 dan di tengah bulan suci yang penuh berkah ini," ujarnya.
Baca juga: Anggota DPR RI dorong pemerintah fokus ketahanan pangan saat wabah COVID-19