Garut (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPR RI Haerudin menyampaikan, seluruh elemen masyarakat dipersilakan untuk mengakses program tanaman pekarangan rumah dari Kementerian Pertanian sebagai upaya menjaga ketahanan pangan masyarakat dalam situasi saat, dan setelah wabah COVID-19.
"Hari ini ada program tanaman pekarangan rumah, hari ini digalakan, tanaman jahe, umbi-umbian itu dibantu anggarannya oleh pemerintah, tinggal masyarakat mengajukan," kata Haerudin usai membagikan bantuan pangan kepada pengurus Muhammadiyah Kabupaten Garut, Minggu.
Ia menuturkan, pemerintah pusat saat ini mengalihkan fokus anggaran pada penanganan wabah COVID-19, salah satunya untuk kesiapan ketahanan pangan masyarakat.
Masyarakat yang memiliki halaman rumah, kata dia, wajib menanam tanaman obat, maupun tanaman makanan yang dapat memberikan manfaat untuk kebutuhan hidupnya di tengah wabah COVID-19, sementara pemerintah wajib membantu program tanaman rumah itu.
"Setiap rumah wajib memiliki tanaman, baik untuk obat, baik untuk makanan, dan pemerintah sekarang masif seluruh bidang ke sana," katanya.
Baca juga: Anggota DPR RI dorong pemerintah fokus ketahanan pangan saat wabah COVID-19
Ia mengungkapkan, program tanaman di rumah itu sebagai salah satu cara kesiapan menjaga ketahanan pangan saat maupun nanti setelah wabah COVID-19 berlalu agar kebutuhan pangan tetap tesedia.
Pemerintah, lanjut dia, akan membantu program tanaman rumah itu dengan mempersilakan masyarakat membentuk kelompok untuk mendapatkan akses program pemerintah tersebut.
"Normatifnya masyarakat hubungi dinas, ajukan ke dinas nanti dinas akan bicarakan, nanti pusat harus membantu percepatan itu, ada kelompoknya, tidak bisa individu," kata politisi PAN itu.
Ia menambahkan, selain bantuan untuk tanaman pangan di halaman rumah, pemerintah pusat juga menyediakan bantuan untuk tanaman keras dan bibit buah-buahan.
Seluruh program itu, kata dia, dapat diakses oleh kelompok masyarakat dengan cara mengajukan kepada dinas terkait di daerah, selanjutnya bantuan akan disalurkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
"Kita ingin memperluas tanaman," kata anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan XI Kabupaten Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya itu.***1***
Baca juga: Asosiasi Hortikultura berharap tidak ada monopoli kuota impor buah
Baca juga: Ini kawasan untuk pengembangan bawang putih di 16 provinsi